Selasa 29 Jun 2021 09:50 WIB

Diskusi dengan Michael Hannahan: Muhammad Politikus Jenius

Nabi Muhammad mampu memainkan kepemimpinan politik yang efektif.

Diskusi dengan Michael Hannahan: Muhammad Politikus Jenius. Direktur Civic Initiative pada Donahue Institute, University of Massachusetts, Amherst, Amerika Serikat Michael Hannahan.
Foto:

Jika mencari pendapat yang mengganggap negatif Nabi Muhammad, tentu sangat banyak. Tetapi pendapat yang di luar mainstream seperti ini sangat menarik.

Lebih-lebih dikemukakan oleh seorang ilmuwan politik Amerika Serikat. Mike adalah di antara sarjana Barat yang tidak secara khusus melakukan kajian tentang Islam, dan kemudian menemukan keunggulan Nabi Muhammad dalam bidang yang ia kaji itu.

Apa yang diungkapkan oleh Mike Hannahan ini, meskipun tidak tertulis, juga mengingatkan kepada seorang penulis yang menempatkan posisi Nabi Muhammad di atas posisi Isa melalui sebuah buku berjudul The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History (1978) yang ditulis oleh Michael H Hart.

Buku itu memicu kontroversi karena Hart menempatkan Nabi Muhammad pada urutan pertama diikuti Isaac Newton, Yesus, kemudian Buddha Gautama. Hart menulis ia memberikan peringkat Nabi Muhammad lebih tinggi dari Yesus karena ia percaya Nabi Muhammad memainkan pengaruh pribadi yang lebih besar dalam perumusan agama Islam, dibandingkan dengan dengan Isa dalam perumusan agama Nasrani.

Hart menyadari saat ia memilih Nabi Muhammad sebagai tokoh pada urutan pertama dari tokoh-tokoh paling berpengaruh di dunia ini sangat mungkin akan menjadikan para pembaca kaget. Tak hanya membuat orang kaget, Hart juga tahu sangat mungkin beberapa pihak juga mempertanyakan kesimpulannya itu.

Tetapi Hart bergeming dengan pendapatnya, karena ia berkeyakinan bahwa Muhammad adalah “the only man in history who was supremely successful on both the religious and secular level” (satu-satunya tokoh sejarah yang mampu meraih keberhasilan puncak dalam bidang agama dan dunia). Bagi Hart, keistimewaan Muhammad adalah juga terletak pada asal-usulnya yang sederhana, tetapi mampu memainkan kepemimpinan politik yang efektif, bahkan hingga berabad-abad setelah kepergiannya pengaruh itu masih demikian kuat. (Pradana Boy ZTF)

-----

Sumber: Majalah SM Edisi 22 Tahun 2017

https://suaramuhammadiyah.id/2021/06/19/diskusi-dengan-michael-hannahan-muhammad-seorang-politikus-jenius/

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement