Jumat 28 May 2021 06:07 WIB

Al-Qabidh, Allah yang Maha Menyempitkan

Salah satu makna al-Qabidh adalah menahan rezeki bagi makhluk-Nya.

Al-Qabidh, Allah yang Maha Menyempitkan
Foto:

Esensi al-Qabidhmenunjukkan bahwa Allah itu Maha Kuasa dalam mengatur segala hal, termasuk mengatur pemberian rezeki bagi hamba-Nya. Hamba al-Qabidhitu harus meyakini sepenuh hati bahwa pengaturan anugerah dan rahmat Allah itu sangat adil, proporsional, sesuai dengan kadar kemaslahatannya.

Ukuran sedikit dan banyaknya pemberian Allah kepada hamba-Nya merupakan hak prerogatif-Nya. Jika hamba “disempitkan” rezekinya, tidak berarti Allah tidak sayang dan tidak berlaku adil kepadanya. Allah Maha Bijaksana dan Adil dalam segala pembagian dan pemberian rezekinya.

Karena itu, hikmah yang dapat dipetik dari al-Qabidh adalah pentingnya hamba berpikir positif (positive thinking), berbaik sangka, dan terus bersyukur atas segala rezeki yang diberikan. Jika hamba diuji dengan kemalangan, krisis ekonomi, dan kesedihan, di balik itu Allah pasti memberi pelajaran berharga baginya agar tidak mudah putus asa dan tenggelam dalam keterpurukan.

Sebaliknya, jika hamba diluaskan dan dimudahkan rezekinya, maka Allah pasti sedang menguji apakah keluasan dan kemudahan rezekinya itu membuatnya lupa diri dan tidak bersyukur atau sebaliknya.

-----

Muhbib Abdul Wahab, Dosen Pascasarjana FITK UIN Syarif Hidayatullah, Sekretaris Lembaga Pengembangan Pesantren PP Muhammadiyah

Sumber: Majalah SM Edisi 7 Tahun 2018

https://suaramuhammadiyah.id/2021/05/15/al-qabidh-allah-yang-maha-menyempitkan/

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement