Selasa 25 May 2021 16:10 WIB

 Al-Ghafiqi, Pemimpin Pasukan Muslim Penaklukan Prancis

Ghafiqi adalah satu-satunya pemimpin Muslim yang berhasil memperluas wilayah di Eropa

Ilustrasi Panglima Perang Pasukan Dinasti Umayyah.
Foto:

Pada 731 M, di era Khalifah Hisham bin Abdul Malik, Ghafiqi ditunjuk sebagai gubernur Andalusia. Andalusia menyambut baik penunjukan Al-Ghafiqi sebagai penguasanya, karena ia populer di kalangan rakyatnya dan memiliki prestise di antara para prajurit tentaranya, sehingga suku-suku tersebut berkumpul di bawah panjinya.

Ghafiqi pada tahun 732 M merapatkan barisan untuk berangkat ke utara, menembus dua kerajaan Aragon dan Navarre, dan menyeberangi Pamplona lalu memasuki Prancis dan berbaris di kota Arles di Prancis, yang terletak di Sungai Rhone, dan menaklukkannya.

Setelah pertempuran sengit yang membuat pasukan Odo kehilangan banyak tentara, Ghafiqi berbaris ke barat untuk menyerang Kerajaan Aquitaine. Udo mencoba menghentikan gerak maju, dan bertemu dengan kaum Muslim di tepi Sungai Dardon, tetapi pasukannya dikalahkan.

Kerajaan Aquitaine pun jatuh ke tangan kaum Muslimin. Namun Ghafiqi tidak berhenti pada titik ini. Bersama tentaranya, dia merebut Lyon, salah satu kota Prancis yang paling penting. Untuk menyelesaikan penaklukan Prancis dengan memasuki Paris, Ghafiqi meresmikan seluruh bagian selatan Prancis dari timur ke barat pada jalur yang diperpanjang 1.000 mil hanya dalam beberapa bulan.

Ghafiqi adalah satu-satunya pemimpin Muslim yang berhasil memperluas penaklukkan sampai ke tengah Eropa. Namun, pemimpin kaum Frank, Karl Martel, tidak tinggal diam. Dia tidak hanya mengumpulkan tentara kerajaan Frank, tetapi juga termasuk tentara Jerman, suku yang biasanya berperang dengan kaum Frank.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement