- Iran: Masjid Sheikh Lotfollah, Isfahan
Dibuka pada tahun 1619. Nama arsiteknya adalah Baha al-din al-Amili dan Ustad Mohammad Reza Isfahani. Gaya arsitekturnya adalah Isfahani. Masjid Sheikh Lotfollah adalah salah satu mahakarya arsitektur arsitektur Iran Safawi, berdiri di sisi timur Alun-alun Naghsh-i Jahan, Isfahan, Iran. Pembangunan masjid dimulai pada 1603 dan selesai pada 1619. Dibangun oleh kepala arsitek Syekh Bahai, pada masa pemerintahan Shah Abbas I dari dinasti Safawi.
- Irak: Masjid Jalil Khayat, Arbil
Dibuka pada 2007, ini dibangun oleh Jalil Hayat. Gaya arsitekturnya berasal dari Mesir dan Ottoman. Masjid Jalil Khayat diresmikan di Arbil pada 19 Januari 2007, setelah dibangun selama bertahun-tahun. Jalil Khayat, salah satu orang terkenal dan kaya di Arbil, membangun masjid itu. Putranya dengan bangga mengambil alih proyek tersebut setelah Khayat meninggal dunia pada 2005. Salah satu putra Khayat, Haji Dara mengungkapkan kegembiraannya karena mereka dapat menyelesaikan proyek amal ini, dan menyaksikan Maulid pertama di masjid baru mereka.
- Yordania: Jabal al-Qal'a (Benteng Amman), Amman
Bukit Benteng (Jabal al-Qal’a) di tengah Amman diduduki sejak periode Neolitikum, dan dibentengi selama Zaman Perunggu (1800 SM). Reruntuhan di atas bukit saat ini berasal dari Romawi hingga Islam awal. Nama Amman berasal dari 'Rabbath Ammon' atau 'Great City of the Ammonites'
Pada zaman kuno, Amman dengan wilayah sekitarnya secara berturut-turut diperintah oleh negara adidaya di Timur Tengah saat itu: Asyur (abad ke-8 SM), Babilonia (abad ke-6), Ptolemies, Seleukia (abad ketiga SM), Roma (abad ke-1 SM), dan Umayyah (abad ke-7 M).