Kamis 08 Apr 2021 17:45 WIB

Belajar dari Baitul Hikmah

Baitul Hikmah menjadi mecusuar ilmu pengetahuan peradaban Islam.

Ilmuwan Muslim.
Foto:

Di Baghdad, salah satu titik poin pembangunannya keharusan adanya perpustakaan dan Baitul Hikmah di pusat kota. Kedua lembaga ini diharapkan al-Ma'mun akan menjadi etalase peradaban Islam masa itu. Seluruh guru dan murid dari dunia Islam akan berdatangan untuk mengajar atau mencari ilmu.

Landasan kelembagaan inilah yang menopang landasan agama dan filsafat yang disebut menjadi pondasi peradaban Islam. Pada masa itu, perintah menuntut ilmu merupakan dorongan setiap Muslim untuk membangun peradabannya. Selanjutnya, penerjemahan peninggalan Yunani dan Romawi massif dikembangkan kemudian melahirkan pemikiran baru yang dilahirkan para ilmuwan Muslim. 

Di sinilah peran Baitul Hikmah. Di tempat ini, kitab-kitab agama dan ilmu dibahas, didiskusikan, dikaji, kemudian dibukukan. Hal tersebut termasuk, penelitian, observasi, dan inovasi. Seluruh kegiatan di lembaga ini mendapat dukungan penuh negara. Sebagai kompensasinya, setiap ilmuwan diharusnya berkarya.

Boleh dikatakan, posisi ilmuwan mendapat tempat terhormat di kekhalifahan. Hanya satu abad setelah dibangun Baitul Hikmah Perpustakaan Baghdad sudah menjadi pusat koleksi literature paling lengkap dunia. Di sanalah, lahir pondasi dasar matematika modern, astronomi, kimia, kedokteran, dan sastra.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement