Sabtu 06 Mar 2021 05:15 WIB

Benarkah Merayakan Ultah Haram? Ini Penjelasan Ahli Fikih

Banyak ritual yang dijalankan Muslim Indonesia yang tidak dilakukan Nabi SAW.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Ani Nursalikah
Benarkah Merayakan Ultah Haram? Ini Penjelasan Ahli Fikih
Foto:

Adapun pengaitan tradisi mengucapkan ulang tahun dengan budaya orang-orang Barat atau non-Muslim juga kerap menjadikan tradisi ini dianggap haram oleh sebagian kalangan. Namun saat ditanya, Ustadz Sarwat justru menegaskan esensi pengadaptasian budaya Barat yang kebanyakan justru bebas nilai atau tidak merusak atau bertentangan dengan ketentuan syariat dalam Islam.

"Mungkin tradisi mengucapkan selamat ulang tahun banyak dicontek dari Eropa atau Amerika. Lalu apakah mengucapkan ulang tahun karena mengikuti tradisi Barat lantas menjadi haram? Dan apakah segala yang dilakukan orang barat atau non-Muslim bertentangan dengan nilai Islam? Padahal kenyataannya banyak sekali pola budaya zbarat yang diadaptasi atau diterapkan di Indonesia dan itu bebas nilai, atau tidak merusak ketentuan syariah, misalnya melakukan penelitian, pendidikan hukum, ekonomi dan kedokteran kita juga banyak yang mengutip dari zbarat dan itu sah saja," jelasnya.

"Termasuk budaya mengucapkan ulang tahun. Apakah dengan mengikutinya lantas kita dianggap melakukan tradisi yang bertentangan dengan nilai zislam? Ya tentu ada pro kontra tapi saya ingin menegaskan pada dasarnya tradisi ini tidak haram walaupun ada beberapa pihak yang mengharamkannya," ujarnya.

Ustadz Sarwat mengatakan, untuk menghindari ketersinggungan nilai, terdapat banyak opsi yang dapat dilakukan umat Muslim dalam merayakan hari kelahiran. Salah satunya dengan cara bersedekah, mengundang makan bersama, memberi hadiah, atau sekzdar mengucapkan selamat dan memberikan doa.

 

"Tiup lilin sering dianggap budaya kafir, walaupun tidak mutlak haram juga," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement