REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permasalahan keuangan sering menjadi pemicu ketegangan dalam rumah tangga. Salah satu situasi yang sering terjadi adalah ketika seorang istri menghadapi suami yang pelit dalam memberi uang sehari-hari, meskipun keuangan keluarga sebenarnya tidak mengalami kendala.
Kondisi ini, tanpa diragukan lagi, menjadi sumber kekhawatiran dan kebingungan bagi istri tersebut, terutama ketika kebutuhan sehari-hari untuk dirinya dan anak-anaknya terabaikan. Dalam situasi demikian, apakah boleh bagi istri untuk mengambil uang suami secara diam-diam dalam situasi seperti ini?
Diriwayatkan dari Aisyah RA, dia berkata:
دَخَلَتْ هِنْدٌ بِنْتُ عُتْبَةَ امْرَأَةُ أَبِي سُفْيَانَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أَبَا سُفْيَانَ رَجُلٌ شَحِيحٌ لَا يُعْطِينِي مِنْ النَّفَقَةِ مَا يَكْفِينِي وَيَكْفِي بَنِيَّ إِلَّا مَا أَخَذْتُ مِنْ مَالِهِ بِغَيْرِ عِلْمِهِ فَهَلْ عَلَيَّ فِي ذَلِكَ مِنْ جُنَاحٍ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُذِي مِنْ مَالِهِ بِالْمَعْرُوفِ مَا يَكْفِيكِ وَيَكْفِي بَنِيكِ
Hindun binti Utbah istri Abu Sufyan masuk menemui Rasulullah SAW dan berkata, "Wahai Rasulullah, sungguh Abu Sufyan adalah orang yang pelit. Ia tidak memberiku nafkah yang cukup untukku dan anak-anakku kecuali aku mengambil dari hartanya tanpa sepengetahuannya. Apakah yang demikian itu aku berdosa?"
Lalu beliau bersabda, "Ambillah hartanya dengan cara yang baik, yaitu sekadar memenuhi kebutuhanmu dan anak-anakmu." (Muttafaq Alaihi)
Dalam hadits lain, Nabi Muhammad SAW bersabda, "...Hak mereka (istri) atas kalian (suami) adalah agar kalian memberi rezeki dan pakaian kepada mereka dengan cara yang baik." (HR Muslim)
Selanjutnya...