Kamis 25 Feb 2021 07:15 WIB

Dakwah Terbuka Dimulai, ke Siapa Nabi Pertama Serukan Islam?

Sebelumnya, dakwah dilakukan diam-diam untuk menghindari gangguan kaum Quraisy.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Dakwah Terbuka Dimulai, ke Siapa Nabi Pertama Serukan Islam?
Foto:

Seselesainya makan dan sebelum Nabi berbicara, Abu Lahab mengajak hadirin meninggalkan rumah sehingga Nabi tidak sempat menyampaikan sesuatu yang penting itu terhadapnya. Nabi hanya sempat mengajak keluarga Ka’ab bin Luaiy, Bani Murrah bin Ka’ab, Bani Abd Syams, Bani Abdul Muthalib, dan bahkan menyebut putri beliau Fatimah (yang saat itu belum memeluk Islam).

Masing-masing dari mereka diingatkan tentang akidah. Nabi berkata: “Anqidzuu anfusakum minannaari,”. Yang artinya: “Selamatkanlah diri kamu dari api neraka,”. Caranya adalah dengan beriman kepada Allah SWT.

Nabi kemudian bersabda lagi: “Fa inniy la amliku lakum minallahi syai-an ghaira anna lakum rahiman sa-abuluha bibalaaliha,”. Yang artinya: “Karena aku tidak memiliki kemampuan sedikit pun untuk menampik kalian jatuhnya siksa Allah. Aku hanya menyadari bahwa ada hubungan kekeluargaan antara kita dan yang ini saya akan pelihara dan menghubungkannya,”.

Demikianlah bahwa Nabi SAW sejak dini telah mengingatkan bahwa kekeluargaan, hubungan darah yang terdekat sekalipun dalam bentuk hubungan ayah dengan anak kandung, tidak dapat membantu seseorang yang tidak percaya atau durhaka. Allah berfirman dalam Alquran Surah As-Syuara ayat 88-89: “Yauma laa yanfa maalun wa laa banuna, illa man atallahi biqalbil salimin,”. Yang artinya: “Pada hari kiamat tidak berguna harta dan anak-anak, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,”.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement