Selasa 19 Jan 2021 08:01 WIB

Tidur Siang, Sunnah Rasulullah SAW yang Dipraktikkan Barat

Tidur siang atau qailulah merupakan sunnah Rasulullah SAW.

Tidur siang atau qailulah merupakan sunnah Rasulullah SAW. Tidur (ilustrasi).
Foto:

Oleh : Prof Syihabuddin Qalyubi, Guru Besar Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Namun demikian tidur siang bisa menjadi malapetaka, terutama  jika dilakukan lebih dari satu jam, sehingga bisa menyebabkan lemas dan kelelahan setelah bangun tidur, dan dapat menyebabkan insomnia atau  kesulitan tidur di malam hari. Dengan demikian perlu diperhatikan beberapa  persyaratan di atas.

Ada beberapa negara yang membolehkan karyawan atau tenaga kerjanya untuk tidur siang. Spanyol memiliki tradisi Siesta  atau tidur siang yang biasanya dilakukan di jam kerja saat musim panas. Pemerintah Spanyol berusaha melindungi siesta sebagai aset budaya dengan membuat sebuah aturan khusus. 

Aturan tersebut bertujuan untuk melindungi siesta agar tetap lestari sekaligus memastikan hak-hak warganya dalam menjalankan siesta. Sebagai konsekuensinya, para pegawai di Spanyol yang mengambil kesempatan Siesta harus pulang lebih telat yakni pukul 20.00. 

Di Italia tradisi tidur siang ini dikenal dengan nama Riposo , konon tradisi ini sebagai pengaruh Siesta di Spanyol. Di Yunani dikenal dengan Mesimeri dan di Jepang dikenal dengan nama Inemuri.

Menurut kebudayaan Jepang, tidur siang saat bekerja merupakan pertanda ketekunan dan bukti bahwa seseorang telah bekerja dengan keras hingga kelelahan. Hal ini juga merupakan efek samping dari budaya kerja Jepang yang sangat tinggi. 

Menurut pandangan ahli medis yang dimuat dalam jurnal Thib wa Shihhah (Medis dan kesehatan),  tidur siang memiliki banyak manfaat, antara lain: meringankan beban dari  kelelahan seharian, relaksasi, peningkatan kewaspadaan dan menambah fokus dalam bekerja, memperbaiki mood untuk bekerja, meningkatkan kemampuan mengerjakan berbagai tugas, meningkatkan keterampilan yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang kompleks dan meningkatkan kemampuan kreativitas, meningkatkan kesehatan jantung,  serta dapat mengurangi tingkat stres.

Sebagian ilmuwan menyarankan menjauhi kopi di siang hari dan menggantinya dengan tidur siang singkat untuk memulihkan energi dan fokus. Dalam suasana pandemik ini apakah qailullah atau tidur sejenak perlu dibudayakan sehingga badan tetap bugar dan imunitas bisa tetap terjaga? Sudah barang tentu diperlukan kajian yang lebih mendalam. Semoga kita semua tetap sehat dan bugar. Amin.

*Naskah sumbangan Prof Syihabuddin Qalyubi, guru besar Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement