Yunus adalah saudaraku
Suatu hari, Nabi Muhammad pergi ke Kota Ta'if untuk mengajak orang-orangnya masuk Islam. Dia ditolak dengan kejam, bahkan dilempari batu oleh anak-anak.
Dia dan pelayannya berlindung di dekat kebun anggur. Pekerja kebun menawari mereka beberapa buah anggur.
Pekerja itu mendengar Muhammad mengucapkan kalimat-kalimat yang tidak biasa sebelum dia akan makan. Nabi bertanya dari mana asalnya pekerja itu. Pria itu berkata, "Saya seorang Kristen dari Niniwe (utara Irak)."
Nabi dengan penuh kasih mengingat saudaranya dalam kenabian dan berkata, "Kamu berasal dari kota yang sama dengan Yunus (Yunus) putra Matta?"
Pria itu dibingungkan oleh fakta Muhammad mengenal Yunus dan bertanya "Bagaimana kamu mengenalnya?" Nabi menjawab, “Dia adalah saudaraku, Dia adalah seorang Nabi, dan saya juga seorang Nabi.” (Ar-Rahiq Al-Makhtum)
Ketika Nabi hijrah ke Madinah, dia tetap menghormati agama Kristen dan Yudaisme. Madinah menyambut delegasi Kristen beranggotakan 60 orang dari kota Najran.
Dalam suasana yang terhormat dan pantas, baik Muslim maupun Kristen berdebat dan mendiskusikan keyakinan mereka. Ketika diskusi selesai, orang-orang Kristen Najran pulang dengan damai.
Allah berfirman dalam Alquran: "Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu," (QS. Al-Ma'idah: 48).