REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Qais Ibn Harsyah merupakan salah satu sahabat nabi yang terkenal jujur dan tegas. Setelah Rasulullah Saw wafat, ia juga selalu mengkritik penguasa di negerinya yang selalu bertindak sewenang-wenang.
Dikutip dari buku “115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah Saw”, suatu hari Qais bersama rombongan yang dipimpinnya menemui Rasulullah. Kemudian Qais berkata,
“Ya Rasulullah, aku membaiatmu atas apa-apa yang diturunkan Allah kepadamu dan bahwa aku tidak akan berkata kecuali yang benar.”
Rasulullah Saw kemudian menanggapi, “Suatu ketika, setelah lewat beberapa sepeninggalku, kau akan diuji Allah dengan satu penguasa yang kau tidak mampu mengatakan yang benar kepadanya.”
Qais menjawab, “Demi Allah, saat aku membaiatmu dengan suatu janji, pasti aku akan menepatinya.”
“Kalau begitu kau tidak akan dapat dicelakakan oleh manusia,” kata Rasulullah.
Sepeninggal Rasulullah Saw, Qais selalu mengkritik penguasa di negerinya, yaitu Ziyad dan putranya yang kerap bertindak sewenang-wenang dan menyimpang dari agama. Sikapnya yang kritis itu didengar oleh Ubaidillah ibn Ziyad, sehingga ia memerintahkan bawahannya untuk menangkap Qais.
Setelah keduanya bertemua, Ubaidillah bertanya, “Engkaulah yang telah berbuat dusta terhadap Allah dan Rasul-Nya?”
Qais menjawab, “Tidak, tetapi jika kau ingin tahu, akan kukatakan siapa sebenarnya yang telah berbuat kebohongan terhadap Allah dan Rasul-Nya!”
“Katakanlah siapa orang itu?”
“Orang itu adalah engkau, ayahmu, dan orang-orang yang kalian jadikan gubernur,” jawab Qais dengan tegas.
“Aku mendengar bahwa kau menganggap dirimu tidak dapat dicelakakan oleh manusia. Benarkah itu?”
“Benar,” jawab Qais.
Maka, Ubaidillah berkata, “Sekarang kau akan tahu bahwa kau sebenarnya pendusta.” Lalu, Ubadaidillah memerintahkan pengawalnya untuk segera memenggalnya. Namun, Qais bekata, “Demi Allah, tidak ada jalan bagimu untuk mencelakakanku.”
Belum lama pengawal itu berlalu, tubuh Qais, sahabat nabi yang jujur dan tegas itu jatuh tersungkur ke lantai. Ketika para pengawal memeriksa dna menggoyang-goyangkan tubuhnya, ternyata Qais telah meninggal dunia.