Sabtu 26 Sep 2020 12:53 WIB

Penemuan Ilmuwan Muslim yang Diklaim Barat (1)

Sarjana Barat mendapat pengetahuan usai Spanyol-Islam ditaklukkan.

Penemuan Ilmuwan Muslim yang Diklaim Barat (1)
Foto:

Keenam, Newton diklaim orang pertama yang menyatakan cahaya putih terdiri dari berbagai warna. Faktanya, Ibn al-Haitsam dan Kamaluddin al-Farisi telah lebih dahulu melakukan penyelidikan ekstensif pada cahaya, lensa dan kamera obscura. Bahkan dia menemukan kamera Pin-hole.

Pemikiran optik Ibn al-Haitsam terekam dalam karyanya Kitab al Manazhir. Sedangkan pemikiran Kamaluddin al-Farisi terekam dalam karyanya Tanqih al-Manazir. Ibn al-Haitsam sendiri sesungguhnya lebih tepat disebut sebagai bapak optik modern.

Ketujuh, psikologi persepsi Helmholtz tentang inferensi bawah sadar yang memainkan peran begitu besar di abad ke-19 M dan terus mencakup studi modern tentang penglihatan. Faktanya, Ibn al-Haitsam telah memahami serangkaian kesimpulan logis harus terjadi sebelum sensasi dapat diubah oleh otak menjadi persepsi.

Dia menekankan kecepatan persepsi menuntut kesimpulan yang tidak terlihat, yaitu tidak disadari oleh pengamat. Dalam faktanya lagi, Helmholtz mengutip pemikiran Ibn al-Haitsam yang lain dan dalam konteks lain.

Kedelapan, pecahan desimal pertama kali digunakan oleh matematikawan Belanda Simon Stevin pada tahun 1589 M. Faktanya, pecahan desimal telah digunakan oleh matematikawan Muslim bernama Jamsyid al-Kasyi dalam bukunya Miftah al-Hisab. Barat juga mengklaim bahwa simbol x,y pertama kali digunakan oleh ahli matematika Prancis bernama Vieta pada tahun 1591 M.

Padahal, aljabar telah ditemukan oleh ilmuwan Muslim dan menggunakan simbol-simbol ini dalam menemukan solusi persamaan kubik. Memang, trigonometri adalah telaah teoretis yang telah ada sejak zaman Yunani, namun ilmuwan Muslim memformula cabang matematika ini secara lebih adaptif dan praktis. Al-Batani sendiri sebenarnya telah menemukan fungsi dasar seperti sinus, cosinus, dan garis singgung.

photo
Ilustrasi Ilmuwan Muslim - (Foto : MgRol_93)

Kesembilan, dalam matematika modern dikenal “Koefisien Binomial” atau “Segitiga Pascal” yaitu suatu aturan geometri pada koefisien binomial dalam sebuah segitiga. Konsep ini disematkan kepada penemunya, yaitu Blaise Pascal.

Faktanya, matematikawan Iran bernama Omar Khayyam telah membuat kontribusi signifikan dalam bidang ini, yang disebut koefisien Binomial. Dia menemukan ekspansi untuk semua bilangan bulat eksponen, yang tak seorang pun dapat menyelesaikannya sebelum dia.

Kesepuluh, Johann Mueller pada 1464 M menggunakan trigonometri dalam memecahkan beberapa masalah matematika. Faktanya, Jabir bin Aflah (ahli matematika dan astronomi dari Spanyol) telah menggunakan trigonometri dalam memecahkan beberapa masalah matematika yang terbilang sangat rumit.

Sumber: Majalah SM Edisi 2 Tahun 2020

https://www.suaramuhammadiyah.id/2020/09/25/penemuan-ilmuwan-muslim-yang-diklaim-barat-1/

 

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement