Kamis 23 Nov 2023 18:11 WIB

Para Cendekiawan Muslim yang Berhasil Menginspirasi Perkembangan Astronomi Dunia

Temuan ilmuwan Muslim bidang astronomi berjasa besar untuk astronomi modern

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Pengamatan astronomi (ilustrasi). Temuan ilmuwan Muslim bidang astronomi berjasa besar untuk astronomi modern
Foto: ANTARA/Moch Asim/nz
Pengamatan astronomi (ilustrasi). Temuan ilmuwan Muslim bidang astronomi berjasa besar untuk astronomi modern

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Agama Islam dalam sejarahnya menjadi motivator terbesar perkembangan ilmu astronomi di dunia. Pada satu sisi, Islam memiliki kepentingan untuk mengetahui waktu-waktu pelaksanaan sholat dan penentuan arah kiblat, sedangkan pada sisi yang lain nash-nash Alquran secara terang-terangan mengajak untuk melihat ke langit untuk mengetahui tanda-tanda kebesaran Allah SWT dan keindahan ciptaan-Nya. 

 

Baca Juga

Akal orang Muslim siap untuk memenuhi ajakan Alquran tersebut. Karena itu, bangsa Arab mulai mendalami ilmu astronomi ini dengan cara menerjemahkan warisan bangsa-bangsa lain dan mempelajarinya. Setelah itu, mereka berusaha untuk mengadakan penelitian sendiri dan mengembangkan teropong bintang serta membuat penemuan baru dalam hal itu. 

 

Para ilmuwan Muslim kemudian berhasil memanfaatkan ilmu matematika yang dikuasainya dan mengembangkan secara besar-besaran. Sehingga mereka mampu memadukan antara astronomi dan ilmu matematika. Maka berawal dari itu, ilmuan Muslim mampu menciptakan karya-karya astronomi yang besar. 

 

Sebagian dari karya astronomi tersebut adalah sebagai berikut, penelitian peristiwa gerhana matahari dan bulan serta mencari penyebabnya, sebagaimana mereka mencari penyebab-penyebab yang berhubungan dengan berbagai fenomena alam dan perbintangan lainnya seperti tenggelam dan terbitnya matahari, lingkaran sinar matahari (corona), waktu-waktu terbitnya bulan, serta fatamorgana.

 

Ilmuan Muslim mengetahui perbedaan antara planet-planet dan bintang-bintang, dan meneliti tempat-tempatnya, serta membagi bintang-bintang ke dalam gugusannya seperti yang kita ketahui saat ini. Lebih dari itu, mereka juga mengukur besar dan jaraknya antara planet-planet tersebut dengan bumi dengan teknik penghitungan matematika astronomi.

Baca juga: Sungai Eufrat Mengering Tanda Kiamat, Bagaimana dengan Gunung Emasnya?

 

 

Ilmuan Islam juga mengukur lingkaran bumi dengan teknik penghitungan matematika astronomi. Mereka menghitung lamanya perhitungan tahun berdasarkan jalannya matahari dengan teliti dan mencengangkan banyak pihak.

 

Para cendekiawan Muslim meneliti perbedaan waktu antara musim semi dan musim gugur. Mereka juga berhasil menentukan ketinggian kutub. 

 

Para ilmuan Muslim mendahului astronom Jerman, Johannes Kepler dalam menemukan bentuk peredaran sebagian planet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement