REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabatnya mensucikan Masjidil Haram dari ratusan berhala pada saat penaklukan kota Makkah.
Seperti dikutip dari Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah ﷺ disarikan dari kitab ar-Rahiq al-Makhtum, Rasulullah ﷺ memasuki Masjidil Haram dikelilingi sahabatnya dari Muhajirin dan Anshar. Kemudian dia menuju Hajar Aswad dan mengusapnya. Lalu beliau thawaf sambil memegang busur.
Saat itu di Kabah terdapat 360 berhala, maka didorongnya berhala-berhala itu dengan busurnya seraya membaca :
وَقُلْ جَاۤءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ۖاِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوْقًا “Dan katakanlah : Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.” (QS al-Isra ayat 81)
Saat itu beliau thawaf di atas hewannya namun tidak dalam keadaan ihram, karenanya beliau hanya thawaf saja. Setelah itu beliau memanggil Utsman bin Taihah pemegang kunci Kabah dan memintanya untuk membukanya.
Lalu beliau masuk ke dalamnya. Di dalam dilihatnya gambar-gambar, di antaranya gambar Nabi Ibrahim dan Ismail alaihimassalam yang sedang mengundi nasib dengan anak panah, maka beliau berkata, “Semoga Allah memerangi mereka (orang-orang musyrik), demi Allah keduanya (Nabi Ibrahim dan Ismail) tidak pernah melakukan hal ini sama sekali."
Beliau juga melihat di dalam Kabah burung merpati yang terbuat dari kayu lalu dia hancurkan dengan tangannya, sedang gambar gambar tadi beliau perintahkan untuk dihapus.
Setelah itu Rasulullah ﷺ melakukan sholat di dalam Kabah. Kemudian dia keluar dari Ka'bah sedang masyarakat Quraisy menunggu nunggu apa yang akan diperbuat Rasulullah ﷺ. Maka setelah itu Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tiada ilah selain Allah, tiada sekutu baginya. Dia Yang Menepati janjinya, menolong hambaNya dan hanya Dia yang menghancurkan kekuatan musuh. Ketahuilah bairwa setiap kekuasaan, harta benda, atau darah ada di bawah kedua kakiku ini, kecuali kekuasaan mengurusi Ka'bah dan memberi minum jama'ah haji.......
“Wahai kaum Quraisy, sesungguhnya Allah telah menghilangkan dari kalian kesombongan Jahiliah dan pemujaan terhadap nenek moyang. Manusia dari Adam dan Adam dari tanah.” Kemudian Rasulullah ﷺ membaca ayat berikut :
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
“Hai manusia, seusungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Mahamengetahui lagi Mahamengenal." (QS al-Hujurat ayat 13)
“Wahai kaum Quraisy? Menurut kalian apa yang akan saya lakukan terhadap kalian?”. Mereka menjawab, “Kebaikan, kamu adalah saudara yang mulia, anak dari saudara yang mulia”.
Baca juga: Syekh Isa, Relawan Daarul Quran di Gaza Syahid Sekeluarga dan Kisah Putri Dambaannya
Rasulullah ﷺ bersabda, “Saya katakan kepada kalian apa yang dikatakan Yusuf kepada saudaranya: “Pada hari ini tidak ada dendam untuk kalian”. Pergilah, sesungguhnya kalian bebas”.
Setelah itu Rasulullah ﷺ mengembalikan kunci Kabah kepada Utsman bin Talhah. Kemudian ketika waktu shalat telah tiba, Rasulullah ﷺ memerintahkan Bilal naik ke atas Ka'bah untuk mengumandangkan adzan.