REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Di tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW, Abrahah dan tentara bergajahnya datang menyerang Kota Makkah dan Kabah. Motif penyerangan itu dilatarbelakangi keinginan dan ambisi Abrahah.
Pakar Ilmu Tafsir Prof Quraish Shihab dalam buku Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW menjelaskan, Abrahah bermaksud mengalihkan masyarakat Arab berkiblat dari Makkah menuju Yaman.
Sebab dia sadar bahwa kedudukan Kabah di kalangan masyarakat Arab sangat istimewa. Salah satu dampaknya adalah giat dan berkembangnya perdagangan di sana, khususnya pada musim haji.
Inilah yang kemudian diincar Abrahah, sebab itulah dia membangun di Shan’a ibu kota Yaman suatu bangunan guna menandingi Kabah guna menarik masyarakat Arab ke sana.
Bangunan yang dibangun untuk menandingi Kabah itu dalam bahasa Arab disebut Al-Qullais, kata ini berasal dari bahasa Yunani Ekklesia yang bermakna gereja.
Abrahah bermaksud menjadikan Yaman sebagai pusat agama Kristen, sekaligus jembatan guna menguasai jazirah Arab secara keseluruhan.
Dijelaskan bahwa, gereja tersebut dibangun dengan sangat besar dan megah pada masanya. Batu-batu marmer dan granit peninggalan istana ratu Balqis yang berlokasi tidak jauh dari sana dijadikan bahan bangunannya.
Baca juga: 7 Daftar Kontroversi Panji Gumilang Pimpinan Al Zaytun yang tak Pernah Tersentuh
Pekerja-pekerja Yaman dipaksa hingga disiksa untuk mengerjakan pembangunannya. Kemudian, upaya untuk mengajak masyarakat Arab berkunjung ke sana pun dilakukan dengan berbagai cara.
Namun demikian upaya tersebut sia-sia sebab masyarakat Arab sangat menghormati Kabah dan sangat kuat mempertahankan tradisi leluhur mereka. Pada akhirnya di saat Abrahah melakukan penyerangan bersama tentara bergajahnya di tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW, Allah SWT menggagalkan aksi tercelanya itu.