Kamis 29 Feb 2024 18:44 WIB

Tips Cepat Menghafal Alquran dari Seorang Hafidz Sejak Kelas 2 SMA (Habis)

Aida bersusah payah menghafalkan Alquran.

Rep: mgrol151/ Red: Erdy Nasrul
Kegiatan belajar mengaji Alquran (ilustrasi)
Foto:

“Aku sempat cerita ke orang tua ingin pulang ke rumah, tapi orang tua selalu memberikan dorongan untuk bisa lebih mengontrol diri dan bertahan di pondok,” ujar Aida. 

Dukungan orangtua

Ia merasa beruntung memiliki kedua orang tua yang selalu mendoakan dan mendukungnya. Ia melihat di luar sana ada orang yang mendapatkan paksaan kedua orang tuanya untuk mondok dan menjadi penghafal Alquran. 

Padahal, menghafal Alquran itu bukan tumbuh dari paksaan. Sekalipun ia mendapatkan dorongan dari kedua orang tuanya, tapi jika seseorang itu tidak memiliki niat yang tulus untuk menghafal. Maka, tidak akan mudah jalannya.  

“Menghafal itu perlu keseriusan dan keikhlasan,” kata Aida. 

Di akhir, Aida menyampaikan pesan kepada setiap penghafal Alquran. Selalu ada kondisi di mana seseorang merasa lelah dengan kondisi yang dihadapinya. Namun, lagi-lagi Aida mengingatkan untuk selalu ingat kembali ke perjuangan pertama kali dan niat awal yang membawa seseorang itu bisa menghafal Alquran. 

“Dilihat tujuan menghafal Alquran yang ditanamkan seseorang itu seperti apa. Tidak jauh dari ingin mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT,” ucapnya.

Menurut Aida, menghafal saja tidak cukup. Perlu mengulang-ulang kembali hafalannya setiap hari agar tidak terlupakan dengan hafalan yang baru.

“Setiap hari sudah memiliki jadwal untuk menghafal dan murojaah, sehingga antara menghafal dan murojaah itu seimbang,” pungkasnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement