REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Aida Samrotul Puadah, bersusah payah menghafalkan Alquran. Tak pesimis, dia terus membuka halaman kitab suci tersebut, membaca, dan menghafalkannya secara konsisten.
Pasti ada rasa lelah. Namun, rasa itu dia hilangkan dengan menenangkan diri sejenak. Kemudian lanjut menghafalkan Alquran. Ketika ada waktu luang, dia menghafalkan Alquran sedapatnya. Dengan begitu, ia bisa menyesuaikan antara waktu kuliah, pondok, dan kegiatan pribadi.
“Aku merasa ketika baru pertama masuk kuliah kerepotan. Mulai dari pagi harus berangkat kuliah, pulang kuliah lanjut kegiatan di pondok, malamnya lanjut dengan tugas-tugas kuliah. Tapi, itu semua aku sesuaikan kembali,” ungkapnya, Jumat (29/2).
Aida juga menargetkan waktu murojaahnya setiap hari satu juz, sehingga hafalan-hafalan yang ia dapatkan sebelumnya tidak terlupakan.
Ditambah, saat ini Aida tergabung dalam organisasi Himpunan Qori dan Qoriah Mahasiswa UIN Jakarta (HIQMA). Dalam organisasi ini, Aida mendapatkan rutinitas murojaah seminggu sekali.
Hal tersebut sangat membantu Aida untuk tetap berada dalam lingkungan yang mendukungnya agar bisa mempertahankan hafalannya.
Terlepas dari itu, Aida mengaku perjuangannya menghafal Alquran tidak lepas dari dukungan dan doa orang tua. Hingga saat ini, jika Aida merasa capai di lingkungan pondok dan meminta untuk pulang ke rumah. Orang tuanya selalu menekankan untuk terus bertahan dalam kondisi apapun.
Lihat halaman berikutnya >>>