Nabi SAW kemudian menjawab, "Wahai Yahudi, setiap manusia itu diciptakan dari nuthfah (air mani) seorang lelaki dan nuthfah seorang wanita. Nuthfah laki-laki sifatnya lebih kental dan pekat, lalu akan berubah menjadi tulang dan urat saraf. Sedangkan nuthfah wanita sifatnya lebih cair dan bening, lalu akan membentuk daging dan darah." Kemudian orang Yahudi itu berdiri dan berucap, "Inilah yang juga dikatakan para nabi sebelummu." (HR. Ahmad)

Nadiah Thayyarah, dalam Sains dalam Al-Qur'an: Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah menjabarkan, pada abad 18, manusia baru mengetahui bahwa janin terbentuk dari percampuran antara sperma laki-laki dan sel telur wanita.

Tetapi, pengetahuan tersebut baru dapat dipastikan pada abad 19 ketika teori 'janin kerdil' tersebar luas. Teori ini meyakini penciptaan manusia berasal dari spermatozoa. Rahim ibu, menurut teori tersebut, hanya berfungsi memberi gizi agar bisa berkembang dan tumbuh besar.

Lalu, teori tersebut dibantah oleh keilmuan modern yang menyebutkan manusia tercipta dari sperma laki-laki dan sel telur perempuan secara bersama. Padahal dalam Islam sendiri, penjelasan tentang penciptaan manusia telah dijelaskan dalam Alquran dan hadits sebagaimana telah disebutkan di atas.

Adapun dalam Alquran, Allah SWT berfirman:

اِنَّا خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ نُّطْفَةٍ اَمْشَاجٍۖ نَّبْتَلِيْهِ فَجَعَلْنٰهُ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا

"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat." (QS. Al Insan ayat 2)

Ikuti Whatsapp Channel Republika