Rabu 10 Jan 2024 16:56 WIB

Etika Debat Menurut Imam Syafii: Tidak Menjatuhkan dan tidak Emosional

Allah SWT menekankan kepada mereka yang ucapannya congkak.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Suasana debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (7/1/2024).
Foto:

Yang artinya, "(Ucapan mereka) menyebabkan mereka pada hari Kiamat memikul dosa-dosanya sendiri secara utuh dan sebagian dosa orang-orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, alangkah buruknya (dosa) yang mereka pikul."

Dalam tafsir Kementerian Agama dijelaskan bahwa Allah SWT menekankan kepada mereka yang ucapannya congkak. Ucapan congkak itu menyebabkan mereka harus memikul dosa-dosa mereka sendiri dan dosa orang-orang yang secara taklid buta mengikuti ucapan itu.

Orang yang mengikuti disamakan hukumnya dengan orang yang diikuti karena mereka masing-masing telah diberi akal untuk menilai ucapan orang-orang yang diikuti itu. Akan tetapi, mereka tidak menggunakan akal itu sehingga mereka mengikuti tanpa dasar pijakan sedikit pun.

Sedangkan orang yang diikuti, di samping menanggung dosa sendiri, juga menanggung dosa orang yang disesatkan. Mereka dianggap sebagai penyesat dan penyebab orang-orang lain berkeyakinan seperti keyakinan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement