Ahad 17 Dec 2023 18:57 WIB

Ketika Pendeta Nasrani Beberkan Kenabian Muhammad dan Peringatkan Ancaman Yahudi   

Buhairah mengakui kenabian Muhammad SAW.

Nabi Muhammad (ilustrasi). Buhairaph mengakui kenabian Muhammad SAW
Foto:

Buhaira bertanya dengan menggunakan sumpah itu, karena ia mendengar orang-orang Quraisy suka mengucapkannya. Namun, Muhammad segera menjawab, ''Jangan engkau tanya aku dengan nama Lata dan 'Uzza. Demi Allah, tidak ada yang aku benci melebihi keduanya.'' Buhaira berkata lagi, ''Kalau begitu, atas nama Allah aku memintamu untuk menjawab pertanyaanku.'' Muhammad berkata, ''Katakanlah, apa yang ingin engkau tanyakan.''

Buhaira kemudian bertanya berbagai hal pada Muhammad, mulai dari tidurnya, tentang gayanya, dan tentang perkara-perkara lainnya. Muhamamd pin menjawab semua pertanyaan itu dengan lancar. Maka apa yang kemudian di dengar oleh Buhaira benar-benar sama dengan apa yang ia ketahui selama ini. Kemudian ia melihat punggung Muhammad, dan menemukan 'cap kenabian' di antara kedua pundaknya, sesuai dengan tempat yang semestinya, sebagaimana yang ia ketahui. Ibnu Hisyam mengatakan, bahwa tanda itu seperti bekas bekam.

Maka setelah mengetahui tanda-tanda itu, Buhaira lalu menemui Abu Thalib. ''Apa hubunganmu dengan anak kecil itu?'' Abu Thalib menjawab bahwa Muhammad adalah anaknya. Buhaira membantahnya, ''Ia bukan anakmu, dan semestinya anak itu tidak memiliki ayah yang masih hidup.'' Abu Thalib menjadi, ''Ia keponakanku (anak saudaraku).'' Ayahnya telah meninggal ketika ibunya masih mengandung.''

Baca juga: Tak Cuma Houthi, Iran Juga Bereaksi Keras Sikapi Gugus Tugas Multinasional di Laut Merah

Buhaira berkata, ''Bawalah segera pulang anak itu, dan jagalah ia dari orang-orang Yahudi. Demi Allah, jika mereka melihatnya dan mengetahui anak itu seperti yang aku ketahui, maka mereka akan menyakitinya. Putra saudaramu ini akan mengemban tugas yang sangat agung.'' Abu Thalib lalu membawa pulang Muhammad kembali ke Makkah. (Lihat Ibnu Hisyam, al-Sirah al-Nabawiyyah, 1997, 1:219-220).

Dan karena kecintaannya yang sangat tinggi terhadap Muhammad, maka Abu Thalib membawa pulang keponakannya itu meninggalkan Syam (Bushra) kendati urusan dagang belum selesai.  

photo
Empat Makna Penting dalam Ayat Laqod Jaakum terkait Nabi Muhammad - (Republika)

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement