REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seperti halnya kisah Nabi Ayyub yang mendapatkan cobaan dari Allah berupa penyakit kulit yang lumayan parah. Namun, Ayyub tetap sabar menjalani kehidupannya meskipun harus ditinggalkan oleh beberapa keluarganya.
Di samping itu, Nabi Ayyub tidak pernah berhenti berdoa meminta pertolongan dari Allah untuk mendapatkan kesembuhan. Meskipun Allah tidak langsung mengabulkan doa tersebut, tapi Nabi Ayyub tidak pernah letih dalam memohon.
Hingga pada akhirnya, Allah memberikan petunjuk kepada Nabi Ayyub untuk menghentakan kakinya dan membuat Ayyub sembuh seperti semula.
Dalam kisah Nabi Ayyub tersebut bisa diambil hikmah bahwa setiap penyakit yang Allah berikan kepada umat-Nya, pasti akan selalu ada obatnya.
Sebagaimana dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ًمَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلاَّ أَنْزَلَ لَهُ شِفَاء
Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan Allah juga menurunkan obatnya. (HR. Bukhari).
Hadis ini menunjukkan bahwa Allah tidak hanya menciptakan penyakit tetapi juga menciptakan obat untuk penyakit tersebut. Oleh karena itu, manusia diharapkan untuk mencari dan menemukan obat tersebut sebagai bagian dari usaha dan tawakal kepada Allah.
Dalam hadis lain dijelaskan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ُإِنَّ اللهَ لَمْ يُنْزِل دَاءً إِلاَّ أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً عَلِمَهُ مَنْ عَلِمَهُ وَجَهِلَهُ مَنْ جَهِلَه
Sesungguhnya Allah tidak menurunkan suatu penyakit, melainkan Allah juga menurunkan obatnya. Ini diketahui oleh sebagian orang dan tidak diketahui oleh yang lain. (HR. Ahmad).
Keyakinan bahwa setiap penyakit memiliki obat memberikan implikasi yang mendalam dalam kehidupan sehari-hari umat Muslim. Keyakinan tersebut mendorong sikap optimis dan positif dalam menghadapi penyakit.
Umat Muslim diajarkan untuk tidak berputus asa, karena mereka percaya bahwa ada solusi yang disediakan Allah bagi setiap masalah yang mereka hadapi, termasuk penyakit.
Selain itu, Umat Muslim juga dianjurkan untuk berusaha semaksimal mungkin dalam mencari pengobatan, tetapi juga berserah diri kepada Allah mengenai hasilnya.
Dalam hal ini, doa memainkan peran penting. Sebab, doa adalah bentuk tawakal dan pengakuan bahwa segala sesuatu, termasuk kesembuhan, berada di tangan Allah.