Sabtu 16 Dec 2023 09:25 WIB

Sejarah Sufi di Baghdad pada Abad Pertengahan

Pada abad ke-11, gerakan sufi menonjol di masyarakat.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi tarian sufi.
Foto:

Menurut Muhammad, ada dua jenis lembaga pendidikan sufi. Pertama, melibatkan hubungan guru-murid di mana seorang syekh membimbing siswa dalam berbagai topik mulai dari perilaku Islam yang benar, keyakinan, tetapi juga pelatihan pribadi dan profesional. Siswa dapat mempelajari keterampilan praktis yang berguna untuk perdagangan mereka, hal-hal yang berguna untuk kehidupan sehari-hari, dan pelatihan spiritual.

Kedua, adalah perluasan ribat, madrasah dan masjid, yang menyebarkan ilmu pengetahuan kepada murid-murid dan masyarakat luas. Siswa dari seluruh dunia akan datang ke institusi ini untuk belajar. Di dunia Islam abad pertengahan, perjalanan demi ilmu pengetahuan adalah fenomena yang lazim.

Siswa-siswa ini berasal dari berbagai latar belakang sosio-ekonomi. Ini menunjukkan semakin banyak masyarakat terpelajar yang bermunculan di abad pertengahan. Perpustakaan juga merupakan bagian penting dari pondok-pondok ini. Perpustakaan berisi buku-buku baik untuk para ulama maupun masyarakat luas, memang perpustakaan tidak hanya ada di masjid, sekolah dan pondok-pondok saja, tetapi juga ditambahkan ke rumah sakit dan mausoleum juga.

Ada juga banyak kelompok sufi perempuan yang memfasilitasi perkembangan ini di kalangan perempuan juga. Di atas segalanya, loge-loge ini menyediakan ruang bagi orang-orang untuk berdebat mengenai isu-isu terkini.

Masyarakat yang tergabung dalam kelompok elite non-penguasa menciptakan ruang-ruang yang melaluinya mereka berkontribusi terhadap kepentingan publik. Kelompok dan organisasi ini dapat disebut 'asosiasi sipil'. Karena mereka dibentuk oleh kelompok agama, spiritual, dan pedagang dengan tujuan untuk meningkatkan standar hidup. komunitas dan kota mereka.

Meskipun berkontribusi terhadap...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement