Ahad 03 Dec 2023 08:30 WIB

Kala Yahudi Berdebat Soal Agama Nabi Ibrahim, Begini Bantahan Alquran 

Yahudi Israel telah berbuat biadab terhadap Palestina.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Erdy Nasrul
Kisah Nabi Ibrahim AS (ilustrasi).
Foto:

Di dalam kitab mereka terdapat pujian terhadap Ibrahim alaihissalam baik dalam perjanjian lama maupun dalam perjanjuan baru, sebagaimana juga orang Quraisy memuliakan namanya, mereka pun mengakui bahwa agama merekalah yang sesuai dengan agama Ibrahim. 

Menurut pernyataan Alquran, pengakuan mereka itu sedikit pun tidak beralasan, karena ajaran Ibrahim sedikit pun tidak membekas dalam upacara-upacara keagamaan mereka. Yang benar ialah Nabi Ibrahim itu memeluk agama yang sesuai dengan agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad. 

Ketentuan serupa ini telah diisyaratkan oleh firman Allah, bahwa Taurat dan Injil itu diturunkan oleh Allah sesudah datangnya Ibrahim.  

Logikanya karena kedua Kitab itu diturunkan sesudah Ibrahim, semestinya tidak akan terjadi perselisihan pendapat dan bantah membantah seperti itu. Perselisihan yang hebat itu menunjukkan ketidakbenaran alasan yang dikemukakan mereka, karena tidak mungkin yang datang terlebih dahulu itu mengikuti yang datang sesudahnya. 

Itulah sebabnya maka Allah menegur mereka, “Apakah mereka itu tidak berpikir.” Hal ini menunjukkan bahwa andaikata mereka itu mau berpikir tentu tidak akan terjadi perbantahan seperti itu. Dalam hal ini terdapat isyarat yang kuat, yang menunjukkan kelemahan pikiran dan hujjah (argumentasi) mereka. 

Lalu Alquran menjelaskan tentang apa agama nabi Ibrahim itu. Sebagaimana dijelaskan dalam tafsir Ibnu Katsir bahwa  nabi Ibrahim orang yang bertauhid ,seorang yang lurus dan berserah diri (Hanifa musliman). 

ثم قال تعالى: (مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلَٰكِنْ كَانَ حَنِيفًا مُسْلِمًا) اى : متحنفا عن الشرك قصدا إلى الإيمان (وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ) . وهذه الآية كالتي تقدمت في سورة البقرة : ( وَقَالُوا كُونُوا هُودًا أَوْ نَصَارَىٰ تَهْتَدُوا ۗ قُلْ بَلْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا ۖ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ ، البقرة : ١٣٥) . 

Artinya: Kemudian Allah taala berfirman (Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan pula seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri kepada Allah). yakni berpaling dari kemusyikan menuju kepada iman. (dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik). Dan ayat ini semakna dengan ayat yang telah lalu dalam surat Al Baqarah: Dan mereka berkata: "Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk". Katakanlah: "Tidak, melainkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia (Ibrahim) dari golongan orang musyrik. Al Baqarah:135. (Lihat tafsir Qur'an Al Adzim, Jilid 2, halaman 58). 

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement