Ahad 03 Dec 2023 08:30 WIB

Kala Yahudi Berdebat Soal Agama Nabi Ibrahim, Begini Bantahan Alquran 

Yahudi Israel telah berbuat biadab terhadap Palestina.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Erdy Nasrul
Kisah Nabi Ibrahim AS (ilustrasi).
Foto:

Sementara itu dalam tafsir tahlili Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Kementerian Agama RI dijelaskan pada ayat 67 surat Ali Imran Allah memberikan ketegasan kepada orang yang berdebat siapa Nabi Ibrahim yang sebenarnya (an-Nisa ayat 125). Ayat ini merupakan jawaban bagi perdebatan orang Yahudi dan Nasrani mengenai agama Nabi Ibrahim.  

Mereka masing-masing berpendapat bahwa Ibrahim menganut agama yang dipeluk mereka. Pendapat mereka itu sebenarnya adalah dusta karena tidak didasarkan pada bukti-bukti yang nyata. Yang benar ialah keterangan yang didasarkan wahyu yang diyakini kaum Muslimin, karena umat Islam memeluk agama seperti agama yang dipeluk oleh Nabi Ibrahim dan agama Islam mempunyai prinsip-prinsip yang dibawa oleh Nabi Ibrahim.  

Maka jelaslah bahwa Nabi Ibrahim itu tidak memeluk agama Nasrani dan tidak pula pemeluk agama Yahudi akan tetapi Nabi Ibrahim itu seorang yang taat kepada Allah, tetap berpegang kepada petunjuk Allah serta tunduk dan taat kepada segala yang diperintahkan-Nya. 

Nabi Ibrahim tidak menganut kepercayaan musyrikin, yaitu kafir Quraisy dan suku Arab lainnya, yang menganggap diri mereka mengikuti agama Nabi Ibrahim. Dari ayat ini dapat dipahami bahwa Nabi Ibrahim adalah orang yang dimuliakan oleh segala pihak, baik orang-orang Yahudi, Nasrani ataupun musyrikin. Tetapi sayang pendapat mereka itu tidak benar, karena Nabi Ibrahim itu tidak beragama seperti agama mereka. Beliau adalah orang Muslim yang ikhlas kepada Allah, sedikit pun tidak pernah mempersekutukan-Nya. 

Lalu dalam ayat selanjutnya yaitu ayat 68 surat Ali Imran Allah menegaskan tentang siapa yang berhak mengklaim sebagai pengikut nabi Ibrahim.  

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan yang berhak mengklaim menjadi pengikut nabi Ibrahim mereka adalah orang-orang yang bertauhid kepada Allah sebagaimana tauhidnya nabi Ibrahim, mengikuti ajaran nabi Ibrahim yang juga merupakan ajaran nabi Muhammad,  juga diikuti oleh orang-orang beriman yaitu para sahabat nabi serta orang-orang setelahnya yakni para tabiin, tabiut tabiin, dan para ulama.  

ثم قال تعالى: (إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ وَهَٰذَا النَّبِيُّ وَالَّذِينَ آمَنُوا ۗ وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُؤْمِنِينَ ) يقول تعالى: أحق الناس بمتابعة إبراهيم الخليل الذين اتبعوه على دينه ، وهذا النبى - يعني محمدا ﷺ والذين آمنوا من أصحابه المهاجرين والأنصار ومن بعدهم. 

Artinya : Selanjutnya Allah ta'ala berfirman: Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), beserta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman. Artinya Allah ta'ala menyampaikan bahwa manusia yang paling berhak sebagai pengikut nabi Ibrahim khalilullah adalah orang-orang yang mengikuti nabi Ibrahim dalam agamanya (yaitu agama tauhid), dan nabi ini, yakni nabi Muhammad SAW dan orang-orang yang beriman, dan para sahabat nabi yaitu dari golongan Muhajirin dan Anshor dan orang-orang setelah mereka yang mengikuti para sahabat. ((Lihat tafsir Qur'an Al Adzim, Jilid 2, halaman 58).

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement