Selasa 25 Jul 2023 16:20 WIB

Prancis Pernah Berkomplot dengan Suku Penyihir demi Taklukkan Negara Muslim

Suku gipsi Aljazair gagal berbaur dengan tatanan sosial Aljazair.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Pohon-pohon yang terbakar terlihat di dekat Tizi Ouzou, sekitar 100 km (62 mil) timur Aljazair menyusul kebakaran hutan di wilayah pegunungan ini, Selasa, 10 Agustus 2021.
Foto:

Beberapa di antaranya memiliki budaya dan tradisi yang serupa. Hingga akhir abad ke-20, orang-orang gipsi itu terus menjalani kehidupan yang berpindah-pindah.

Mengenai asal-usul orang gipsi, ada ragam pendapat tentang hal tersebut. Namun banyak sejarawan menghubungkan mereka dengan orang-orang India, Iran, dan wilayah Asia Tengah dan Selatan.

Mereka bermigrasi dari wilayah tersebut ke wilayah Hungaria, Serbia dan negara-negara Balkan lain. Ini terjadi dalam rentang waktu dari sekitar abad ke-4 Masehi, hingga pertengahan abad ke-15 Masehi.

Setelah itu, mereka menyebar ke Polandia dan kemudian Spanyol. Penyebaran mereka berlanjut hingga mencapai Aljazair dalam jumlah besar. Gipsi Aljazair adalah orang Romawi, dan mereka berbicara bahasa Romawi.

Di antara suku gipsi paling terkenal di Aljazair, adalah Bani Hajris, Bani Addas, dan Omarian di wilayah Hassi di pinggiran Sathif, dan wilayah lain di negara bagian timur dan barat serta selatan.

Dalam hal itulah, kolonial Prancis memanfaatkan suku gipsi di Aljazair. Selama periode pendudukan Prancis, otoritas pendudukan Prancis menggunakan Bani Addas untuk melacak kaum revolusioner Aljazair dan memfitnah mereka. Suku gipsi di Aljazair "mencuri" kabar tentang revolusi dan melaporkannya kepada otoritas kolonial. Laporan ini kemudian digunakan melakukan kekerasan terhadap rakyat.

Pada banyak sumber sejarah...

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement