Selasa 25 Jul 2023 16:20 WIB

Prancis Pernah Berkomplot dengan Suku Penyihir demi Taklukkan Negara Muslim

Suku gipsi Aljazair gagal berbaur dengan tatanan sosial Aljazair.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Pohon-pohon yang terbakar terlihat di dekat Tizi Ouzou, sekitar 100 km (62 mil) timur Aljazair menyusul kebakaran hutan di wilayah pegunungan ini, Selasa, 10 Agustus 2021.
Foto:

Pada banyak sumber sejarah, kolonial Prancis mempekerjakan suku gipsi dalam barisannya untuk memusnahkan orang Aljazair selama periode pendudukannya di Aljazair, sejak hari pertama menginjakkan kaki di negara Afrika Utara itu.

Pada periode awal pendudukan, ketika tentara Prancis menghadapi perlawanan sengit dari Aljazair, otoritas Prancis tidak menemukan apa-apa selain mengandalkan "Bani Addas" dan beberapa suku Aljazair lainnya untuk menggagalkan perlawanan orang Aljazair. Mereka menggunakan sejumlah orang Bani Addas atau Suku Gipsi sebagai perwira tentara Prancis, dan melanjutkan pendekatan ini selama mereka ada di Aljazair.

Saat ini, suku gipsi Aljazair saat ini hidup di beberapa wilayah terpisah, terutama di Aljazair timur dan tengah. Namun suku-suku ini masih berhubungan satu sama lain, karena mereka bertemu di tempat penggembalaan.

Gipsi di Aljazair dibedakan oleh cara hidup yang agak primitif, karena mereka masih mengandalkan tenda untuk bermalam dan bepergian dengan gerobak yang ditarik. Kehidupan mereka terutama bergantung pada penggembalaan dan peternakan.

Para wanita dari suku gipsi di Aljazair diketahui mempraktikkan peramalan dan sihir. Masa muda mereka dikenal karena pencurian dan penipuan. Tentu hal ini meningkatkan penolakan komunitas Aljazair terhadap Bani Addas, dan kebanyakan dari mereka hidup tanpa surat identitas, dan mereka menikah karena alasan yang sama menurut adat.

Salah satu kebiasaan paling aneh dari Roma Aljazair adalah berurusan dengan orang mati, karena Bani Addas tidak menguburkan orang mati dan tidak memiliki kuburan sejak awal.

 

Alasannya, di satu sisi mereka tidak memiliki dokumen identitas, dan di satu sisi mereka tahu mereka adalah orang buangan dalam masyarakat dan tidak ingin tampil. Jumlah pasti suku gipsi di Aljazair masih belum diketahui, meski diperkirakan mencapai satu juta, tersebar di sejumlah wilayah negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement