Senin 17 Jul 2023 15:45 WIB

Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriyah, Wajibkah Puasa Asyura?

Muharram merupakan salah satu dari empat bulan yang suci di dalam Islam.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Warga melakukan pawai obor menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1444 H di Ciumbuleuit Atas, Kota Bandung.
Foto:

Sehingga semua puasa yang sudah ada sebelumnya tidak diwajibkan lagi. KH Achmad Syukron Ghozali dari Majelis Taklim Asy-Syakirin mengatakan salah satu yang khas dari bulan Muharram di Indonesia adalah adanya istilah lebaran anak yatim. Menurut dia, meski ini kegiatan istilah ini memang tidak berasal langsung dari Rasulullah SAW.

Namun demikian, tradisi tersebut bersifat baik untuk dilakukan sebagai bentuk memberikan kasih sayang kepada anak-anak yatim. Menurut beliau, bersedekah kepada anak yatim yang diidentikkan di bulan Muharram kemungkinan mengacu pada peristiwa kemenangan besar yang pernah terjadi dalam sejarah Islam.

Seperti peristiwa diterimanya taubat Nabi Adam usai melanggar perintah Allah di surga, dilahirkannya Nabi Ibrahim, terbebasnya Nabi Ibraham dari kobaran api, terbebasnya Nabi Yunus dari perut ikan paus, hingga disembuhkannya penglihatan Nabi Yakub. Sehingga karena banyaknya peristiwa kemenangan besar di bulan Muharram, kata beliau, implementasi tersebut dicurahkan dengan menyenangkan anak-anak yatim.

Namun, beliau mengingatkan kepada segenap umat Muslim untuk terus mengencangkan tekad dalam memberikan kebahagiaan kepada anak-anak yatim di luar bulan Muharram. Sebab sebagaimana amanat yang diabadikan Allah dalam Alquran, menyayangi anak-anak yatim harus dilakukan sepanjang waktu.

Di sisi lain, Kiai Syukron juga mengingatkan agar umat Muslim terus menjaga amalan-amalan ibadah utama di bulan Muharram. Sebagai umat Nabi Muhammad, beliau menyebut alangkah baiknya apabila amalan-amalan ibadah seperti berpuasa dan juga ibadah sunnah harian dapat dilakukan dengan istiqamah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement