Terbelahnya bulan
Terbelahnya bulan merupakan salah satu tanda kiamat sughra. Kejadian ini merupakan mukjizat nyata yang disaksikan banyak orang pada masa Rasulullah. Tapi terbelahnya bulan ini juga dikategorikan sebagai mukjizat nyata yang dijadikan Allah sebagai pertanda dekatnya hari kiamat. Allah berfirman:
ٱقْتَرَبَتِ ٱلسَّاعَةُ وَٱنشَقَّ ٱلْقَمَرُ
وَإِن يَرَوْا۟ ءَايَةً يُعْرِضُوا۟ وَيَقُولُوا۟ سِحْرٌ مُّسْتَمِرٌّ
Artinya: "Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus menerus." (QS. Al Qamar: 1-2).
Wafatnya Rasulullah SAW, penaklukan baitul maqdis, dan mewabahnya penyakit mematikan
Nabi Muhammad SAW telah mengategorikan wafatnya beliau sebagai salah satu dari tanda hari kiamat. Beberapa tanda lain seperti penaklukan baitul maqdis dan wabah juga menjadi tandanya. Hal ini dijelaskan dalam sabdanya:
اعْدُدْ سِتًّا بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ: مَوْتِي، ثُمَّ فَتْحُ بَيْتِ المَقْدِسِ، ثُمَّ مُوتَانٌ يَأْخُذُ فِيكُمْ كِقِعَاصِ الغَنَمِ، ثُمَّ اسْتِفَاضَةُ المَالِ حَتَّى يُعْطَى الرَّجُلُ مِائَةَ دِينَارٍ فَيَظَلُّ سَاخِطًا، ثُمَّ فِتْنَةٌ لَا يَبْقَى بَيْتٌ مِنَ العَرَبِ إِلَّا دَخَلَتْهُ، ثُمَّ هُدْنَةٌ تَكُونُ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ بَنِي الأَصْفَرِ، فَيَغْدِرُونَ فَيَأْتُونَكُمْ تَحْتَ ثَمَانِينَ غَايَةٍ، تَحْتَ كُلِّ غَايَةٍ اثْنَا عَشَرَ الفًا
Artinya: “Hitunglah enam (tanda) menjelang kiamat, yaitu kematianku, penaklukan Baitul Maqdis, kematian yang menimpa kalian bagai penyakit qu‘ash kambing, keberlimpahan harta, sampai seseorang diberi seratus dinar namun masih marah (merasa kurang), kemunculan fitnah sehingga tidak ada satu pun rumah orang Arab melainkan akan dimasukinya, terjadi perjanjian antara kalian dengan Bani Al Ashfar (Romawi) lalu mereka berkhianat, mereka mengepung kalian di bawah delapan bendera, yang setiap benderanya terdiri atas dua belas ribu pasukan.” (HR. Bukhari).