REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Semua kehidupan di muka bumi ini akan ada akhirnya, hanya saja, tidak ada yang mengetahui kapan hari akhir itu akan tiba.
Salah satu pertanda kiamat akan segera tiba adalah terbitnya matahari dari barat. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu anhuma, beliau berkata, “Aku telah menghafal satu hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang tidak pernah kulupakan setelahnya, aku mendengar beliau bersabda:
إِنَّ أَوَّلَ اْلآيَاتِ خُرُوْجًا طُلُوْعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَخُرُوْجُ الدَّابَّةِ عَلَـى النَّاسِ ضُحًى، فَأَيُّهُمَا مَا كَانَتْ قَبْلَ صَاحِبَتِهَا فَاْلأُخْرَى عَلَى إِثْرِهَا قَرِيْبًا
“Sesungguhnya tanda-tanda (Kiamat) yang pertama kali muncul adalah terbitnya matahari dari barat dan keluarnya binatang kepada manusia pada waktu dhuha. Mana saja yang terlebih dahulu, maka yang lainnya terjadi setelahnya dalam waktu yang dekat.’” (HR Muslim).
Maksudnya, bahwa keduanya adalah yang pertama-tama terjadi di antara pertanda-pertanda Kiamat yang dianggap sangat luar biasa, karena tidak biasa dialami manusia, meskipun datangnya Dajjal, turunnya Nabi Isa dari langit, dan juga keluarnya Ya'juj Ma'juj telah terjadi sebelum itu.
Karena ketiga-tiganya dianggap termasuk perkara lumrah yang biasa dialami manusia, lain halnya munculnya binatang melata dangan kelakuan yang aneh, yakni pandai berbicara dengan manusia dan menandai siapa yang mukmin dan siapa yang kafir. Ini memang luar biasa.
Kalau binatang melata ini merupakan pertanda yang luar biasa pertama yang terjadi di bumi, maka terbitnya matahari dari barat adalah kejadian luar biasa yang merupakan pertanda pertama yang terjadi di langit.
Dikutip dari Buku Pintar Hari Akhir oleh Abdu Muhsin al-Muthairi dan Huru-Hara Hari Kiamat oleh Ibnu Katsir, pada saat matahari terbit dari barat, maka pintu-pintu taubat akan ditutup. Allah SWT berfirman:
هَلْ يَنظُرُونَ إِلَّآ أَن تَأْتِيَهُمُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ أَوْ يَأْتِىَ رَبُّكَ أَوْ يَأْتِىَ بَعْضُ ءَايَٰتِ رَبِّكَ يَوْمَ يَأْتِى بَعْضُ ءَايَٰتِ رَبِّكَ لَا يَنفَعُ نَفْسًا إِيمَٰنُهَا لَمْ تَكُنْ ءَامَنَتْ مِن قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِىٓ إِيمَٰنِهَا خَيْرًا قُلِ ٱنتَظِرُوٓا۟ إِنَّا مُنتَظِرُونَ
"Yang mereka tunggu-tunggu tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa), atau kedatangan Tuhan-mu atau datangnya sebagian tanda-tanda Tuhan-mu. Pada hari datangnya tanda-tanda Tuhan-mu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya, yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya." (QS Al-An'am: 158). Dan Allah berfirman:
فَلَمَّا رَأَوْا۟ بَأْسَنَا قَالُوٓا۟ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَحْدَهُۥ وَكَفَرْنَا بِمَا كُنَّا بِهِۦ مُشْرِكِينَ فَلَمْ يَكُ يَنفَعُهُمْ إِيمَٰنُهُمْ لَمَّا رَأَوْا۟ بَأْسَنَا ۖ سُنَّتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِى قَدْ خَلَتْ فِى عِبَادِهِۦ ۖ وَخَسِرَ هُنَالِكَ ٱلْكَٰفِرُونَ
"Maka tatkala mereka melihat adzab Kami, mereka berkata, 'Kami beriman hanya kepada Allah semata, dan kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah kami persekutukan dengan Allah.' Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka, tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah sunnah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. Dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir." (QS Ghafir: 84-85)
Kapan kiamat itu akan terjadi, tidak ada satu pun malaikat yang mengetahui, tidak pula para Nabi dan para makhluk-Nya.
فَإِن تَوَلَّوْا۟ فَقُلْ ءَاذَنتُكُمْ عَلَىٰ سَوَآءٍ ۖ وَإِنْ أَدْرِىٓ أَقَرِيبٌ أَم بَعِيدٌ مَّا تُوعَدُونَ
“Jika mereka berpaling maka katakanlah (Muhammad), “Aku telah menyampaikan kepadamu (ajaran) yang sama (antara kita) dan Baku tidak tahu apakah yang diancamkan kepadamu itu sudah dekat atau masih jauh.” (QS Al Anbiya ayat 109)
Nabi tidak mengetahui kapan kiamat akan terjadi, begitu pula jibril. Jika Nabi, seorang manusia paling sempurna saja tidak mengetahui waktu kiamat, begitu pula jibril, malaikat paling utama. Apalagi selain mereka berdua, hanya makhluk biasa.
Ibnu Katsir berkata, “Selain Allah, tak ada yang mengetahui kapan persisnya kiamat akan terjadi.”
Hikmah dirahasiakannya waktu kiamat sudah sangat jelas agar manusia segera membekali diri dengan ketaatan dan ibadah guna menyambut hari yang sudah ditentukan namun rahasia itu. Dengan begitu orang mukmin akan bersungguh-sungguh beribadah, sementara orang yang meragukan kiamat akan bermalas-malasan beribadah.
إِنَّ ٱلسَّاعَةَ ءَاتِيَةٌ أَكَادُ أُخْفِيهَا لِتُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍ بِمَا تَسْعَىٰ
“Sungguh, hari kiamat itu akan datang, Aku merahasiakan (waktunya) agar setiap orang dibalas sesuai dengan apa yang telah dia usahakan (Thaha ayat 15).
Seandainya waktu kiamat jelas, tentu manusia akan meninggalkan ketaatan dan ibadah. Ketika kiamat tinggal satu atau dua hari lagi, mereka semua akan lekas-lekas beriman dan bertobat.