Kamis 03 Nov 2022 17:50 WIB

Rahasia Alam Barzakh dan Mengapa Rasulullah SAW Mampu Mendengar Siksa di Dalamnya?

Alam Barzakh merupakan di antara sekian rahasia Allah SWT untuk hamba-Nya.

Ilustrasi ziarah makam sebagai gerbang ke alam barzakh. Alam Barzakh merupakan di antara sekian rahasia Allah SWT untuk hamba-Nya
Foto:

Dalam hadits Nabi Muhammad SAW disebutkan ada sejumlah binatang yang mampu mendengarkan jeritan orang-orang yang sedang disiksa di alam kubur. 

Suatu ketika Nabi Muhammad SAW pernah mampir di sebuah permakaman karena terusik dengan suara isak tangis orang-orang yang ada di makam baru itu. 

Para sahabat menanyakan, mengapa ia berhenti di makam ini? Dijawab oleh Rasulullah SAW bahwa kedua makam ini disiksa penghuninya lantaran perbuatannya di dunia. Yang satu ketika ia buang air, ia tidak mengindahkan tata krama pembersihan najis menurut syariah. 

Sedangkan, yang satunya disiksa karena pada masa hidupnya sering menjadi kekuatan provokator. Lalu, Rasulullah mengambil setangkai pohon, sebagian ulama mengartikannya dengan memetik beberapa pohon kurma. 

Para sahabat Nabi SAW baru sadar bahwa telinga Rasulullah SAW begitu sensitif nya sehingga masih dapat men dengarkan orang-orang yang disiksa di alam barzakh. Di dalam Alquran juga disebutkan, sejumlah orang yang sudah dinyatakan wafat lalu hidup kembali atas izin Allah SWT, seperti orang kaya yang dibunuh oleh keponakannya sendiri sebagaimana dikisahkan dalam al-Baqarah. 

Nabi Isa juga pernah meng hidupkan orang mati atas izin Allah SWT. Kesemuanya itu meyakinkan kita bahwa alam barzakh itu betul-betul ada dan relatif masih dekat dengan alam fana, alam yang kita tempati sekarang. 

Kisah dan pengalaman orang-orang yang ada di alam barzakh kiranya cukup menjadi pelajaran penting bagi kita bahwa kehidupan sesudah mati betulbetul terjadi. 

Apa yang dialami di sana sangat ditentukan oleh apa yang kita amalkan ketika hidup di dunia ini. Mari kita terus mengontrol diri kita di dalam menjalankan sisa-sisa kehidupan yang dipinjamkan Tuhan. Semoga kita kelak meraih husnul khatimah, mengakhiri hidup dengan kebaikan. 

 

 

*Naskah Tasawuf karya Prof KH Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal, yang tayang di Harian Republika.       

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement