REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Guru Besar Hukum Islam Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, Syekh Dr Mabruk Atiya menyampaikan penjelasan soal detik-detik akhir menjelang kematian.
Semua orang, terangnya, tentu akan mencatat setiap keinginan yang harus dilaksanakan ketika memperoleh informasi mengenai kapan mereka meninggal.
"Ketika sudah siap untuk mati, seseorang akan menulis setiap hal dengan sangat bagus. Misalnya akan membesarkan anak, bersenang-senang, meningkatkan kedekatan diri kepada Allah SWT, bertobat meminta ampun kepada Allah SWT, hingga kemudian ia siap untuk mati," tutur dia seperti dilansir Elbalad, Jumat (4/2).
Ya, begitulah manusia. Semua soal keinginan yang harus mereka raih. Allah SWT berfirman:
أَمْ لِلْإِنْسَانِ مَا تَمَنَّىٰ فَلِلَّهِ الْآخِرَةُ وَالْأُولَىٰ
"Atau apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-citakannya? (Tidak!) Maka milik Allah-lah kehidupan akhirat dan kehidupan dunia." (QS An Najm ayat 24-25)
Dari ayat tersebut, Syekh Atiya menjelaskan, seseorang tidak mendapatkan apa yang diinginkannya.
لَيْسَ بِأَمَانِيِّكُمْ وَلَا أَمَانِيِّ أَهْلِ الْكِتَابِ ۗ مَنْ يَعْمَلْ سُوءًا يُجْزَ بِهِ وَلَا يَجِدْ لَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا
"(Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan Ahli Kitab. Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah." (QS An Nisa ayat 123)
"Itu karena seseorang ingin menemukan dunia yang berjalan dengan baik sampai ia menyelesaikan apa yang menjadi keinginannya," tutur dia.