Jumat 11 Mar 2022 21:24 WIB

Maulana Syekh Ibrahim al-Khalidi Kumpulan, Ulama Besar dari Garis Katulistiwa

Syekh Kumpulan telah melahirkan ratusan murid yang kelak menjadi ulama besar

Rep: Febrian/ Red: Agung Sasongko
Maulana Syekh Ibrahim al-Khalidi Kumpulan.
Foto:

Maulana Syekh Ibrahim Al-Khalidi Kumpulan termasuk seorang wali yang punya karomah. Ia termasuk tokoh Paderi yang ditakuti oleh penjajah Belanda. Ketika ikut berperang, Syekh Kumpulan sudah pernah tertembak peluru Belanda. Tapi tubuhnya yang terkena peluru tidak mampu membunuh beliau. Bekas peluru tersebut hanya meninggalkan bercak hitam.

Abu Bakar menyebut kakek buyutnya itu banyak diriwayatkan memiliki keahlian yang tidak mampu dinalar dengan akal sekat. Selain tak dapat ditembus peluru, Sosok Syekh Kumpulan juga tidak dapat digambarkan oleh tentara Belanda. Sehingga dirinya tidak pernah berhasil ditangkap bangsa penjajah tersebut.

Satu cerita lagi yang diturunkan kepada Abu Bakar adalah, kemampuan Syekh Kumpulan menghentikan banjir. Pada suatu ketika, di Nagari Talu Pasaman, terjadi musibah banjir. ketika banjir mendekati pemukiman warga, Syekh Kumpulan menggariskan tongkatnya. Dan seketika karena izin Allah, air tersebut berhenti dan banjir surut. 

"Ini cerita yang tidak dapat kita pahami dengan akal sehat. Percayai dengan Iman. Bahwa ulama-ulama kita karena tingkat ilmu dan kualitas ibadahnya, diberi karomah oleh Allah SWT," kata Abu Bakar.

Syekh Kumpulan meninggal dunia pada tahun 1914. Ia dimakamkan di belakang Masjid Koto Tuo yang ia bangun bersama murid-muridnya. Kini makam tersebut sudah dibuatkan ruangan khusus. Sehingga memudahkan peziarah untuk berkunjung dan mendoakan beliau.

Cerita menarik tentang makam Syekh Kumpulan ini adalah ukuran makam yang tidak pernah sama. "Saya tidak pernah mengukur. Orang-orang yang mengukur. Ada yang mengatakan 3,5 meter. Ada yang bilang 4 meter," kata Abu Bakar.

Wartawan Republika sempat mencoba ukuran makam Syekh Kumpulan ini dengan meteran. Pertama kali didapati ukuran makam ini 4 meter 23 senti. Percobaan kedua, ukurannya berubah menjadi 4 meter 24 senti.

Abu Bakar menyebut selama masa hidupnya, Syekh Kumpulan memang punya tubuh tinggi. "Dia selalu tinggi dari orang lain. Entah ukurannya yang berubah. Tapi dengan siapapun beliau berkumpul, selalu terlihat lebih tinggi," ujar Abu Bakar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement