Rabu 02 Mar 2022 06:49 WIB

Melihat Mukjizat Bukan Jaminan Seseorang akan Beriman

Mukjizat bukan menjadi penyebab seseorang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Alquran. Alquran melalui Surah Ar-Ra'd Ayat 27 dan tafsirnya menjelaskan bahwa mukjizat bukan menjadi penyebab seseorang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.
Foto:

Dengan ucapan-ucapan mereka yang semacam itu, seolah-olah semua tanda dan bukti nyata yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW seperti Alquran dan lain-lain, bukan bukti nyata kerasulannya yang mampu mendorong mereka untuk taat dan iman kepada Allah, atau sebagai suatu kebenaran yang tak dapat diragukan lagi.

Selanjutnya, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk menjelaskan kepada orang-orang musyrik tersebut bahwa turunnya bukti-bukti tersebut, tidak berperan menjadikan seseorang mendapat petunjuk atau menjadi sesat. Seluruhnya berada dalam kekuasaan Allah semata.

Hanya Allah SWT yang kuasa menyesatkan orang yang dikehendaki-Nya, dan menuntun orang yang suka bertobat ke jalan yang diridhoi-Nya. Walaupun Nabi Muhammad SAW memiliki mukjizat yang membuktikan kerasulannya, namun hal itu tidak akan bermanfaat untuk menjadikan seseorang beriman. Yang harus ditempuh seseorang untuk beriman hanyalah bersikap rendah hati, taat, dan memohon hidayah kepada Allah SWT, untuk memperoleh keberuntungan di dunia dan di akhirat, serta terhindar dari tipu daya dan godaan setan.

 

Bagi orang yang beriman, Alquran adalah mukjizat yang membuktikan kerasulan Nabi Muhammad SAW. Sehingga tidak diperlukan bukti-bukti lain. Sebaliknya, orang-orang musyrik tenggelam dalam kesesatan dan keingkaran, sehingga bukti-bukti atau mukjizat apapun yang diperlihatkan oleh Rasulullah tidak akan menjadikan mereka orang-orang yang beriman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement