Kamis 17 Feb 2022 18:18 WIB

Ketentuan Berpuasa Rajab, Ini Penjelasannya

Seperti apa puasa sunah Rajab itu dan bagaimana ketentuannya?

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agung Sasongko
Infografis Amalan Sunnah di Bulan Rajab
Foto:

Pendakwah Nahdlatul Ulama yang juga pengasuh Pondok Pesantren Skill Jakarta, KH. Muhammad Nur Hayid menjelaskan bahwa Rasulullah SAW sangat menganjurkan kepada umatnya untuk memperbanyak ibadah di bulan haram. Ia menjelaskan salah satu bentuk ibadah di bulan-bulan haram adalah berpuasa sunah. 

Sementara itu bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan haram yang Allah tetapkan. Keempat bulan haram itu adalah Dzulqadah, Dzulhijjah, Muharam dan Rajab. Menurut kiai Hayid kesunahan puasa di bulan rajab adalah sunah puasa yang berdasarkan pada hadits dari Rasulullah agar memperbanyak ibadah sunah di bulan-bulan mulia atau bulan yang diagungkan oleh Allah SWT yang disebut dengan bulan haram.

"Oleh karena itu tidak perlu lagi bertanya tentang dalilnya puasa sunah di bulan Rajab, karena Rajab bagian dari bulan haram dan puasa di bulan haram sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW," kata Gus Hayid kepada Republika,co.id pada Kamis (17/2/2022).

Lebih lanjut dia mengatakan Imam Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin mengutip salah satu riwayat yang menjelaskan tentang anjuran bagi Muslim untuk memperbanyak berpuasa di bulan haram. Gus Hayid menjelaskan tentang keutamaan berpuasa sunah pada bulan Rajab itu dapat ditemukan keterangannya dalam hadits. Kendati hadits yang menjelaskan fadilahnya puasa sunah Rajab itu statusnya daif atau lemah. Akan tetapi menurut Gus Hayid hadits yang dhaif untuk keutamaan dan motivasi beramal (fadhailil amal) tidak menjadi persoalan untuk diamalkan. 

Lalu berapa banyak puasa sunah Rajab?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement