Kamis 10 Feb 2022 17:17 WIB

Berdoa Selain Menggunakan Bahasa Arab, Bolehkah?

Ada banyak tuntunan doa dari Rasulullah yang dapat ditemukan dalam banyak hadits.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Berdoa.
Foto:

Sebab Rasulullah telah memberikan  bacaan doa dalam bahasa Arab pada setiap aktivitas harian umat Islam seperti doa bangun tidur, doa makan, doa belajar, doa berpakaian, doa bepergian dan lainnya.

Selain itu jelas ustaz Kiki para ulama pun telah menyusun doa yang sangat rinci yang bersumber dari Alquran maupun hadits agar para santri dan umat Muslim bisa mengikutinya. Bahkan tak sedikit ulama yang mengumpulkan doa-doa menjadi sebuah kitab seperti al adzkar an nawawiyah yang ditulis Imam Nawawi. 

Selain itu menurut ustaz Kiki berdoa dengan bahasa Arab merupakan wujud cinta kepada bahasa Arab. Sebab dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas Rasulullah meminta umatnya untuk mencintai bahasa Arab karena Rasulullah berasal dari bangsa Arab, Alquran diturunkan dalam bahasa Arab, dan perbincangan penduduk surga dengan bahasa Arab.

Selain itu ustaz Kiki juga mengingatkan yang juga penting dalam berdoa adalah memperhatikan adab berdoa. Menukil keterangan Imam Nawawi dalam Al Adzkarul Muntakhabah min Kalami Sayyidil Abrar di antara adab seorang hamba ketika berdoa adalah menantikan waktu-waktu mulia, seperti hari Arafah, bulan Ramadhan, hari Jumat, sepertiga terakhir dalam setiap malam, dan waktu sahur. 

Selain itu seorang hamba dapat memanfaatkan kondisi-kondisi istimewa untuk berdoa seperti saat sujud, ketika turun hujan, dan ketika iqamah shalat dan sesudahnya. Orang yang berdoa juga hendaknya menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, dan mengusap wajah sesudah berdoa. Selain itu mengatur volume suara agar tidak terlalu keras tetapi juga tidak terlalu rendah.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement