Kamis 10 Feb 2022 01:13 WIB

Kiprah Al-Ghazali dan Zaman Keemasan Islam

Kiprah Al-Ghazali dan Zaman Keemasan Islam.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Ilmuwan Muslim berhasil memberikan penemuan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan penerus saat ini.
Foto:

Para pengkritik mengatakan, al-Ghazali sebenarnya bertanggung jawab atas pemblokiran pengetahuan dan pengaruh baru dalam agama Islam, yang pada akhirnya menyebabkan jatuhnya Zaman Keemasan Islam. Jika Ghazali tidak begitu keras menentang tren baru dalam Islam dan tidak memberikan persetujuan tersirat kepada para filsuf Islam, maka saat ini umat Islam mengembangkan budaya multi-etnis berdasarkan agama Islam.

"Yang merangkul perasaan universal persaudaraan umum dan pemahaman, keadilan dan kesetaraan melawan masyarakat sempit yang terpecah dan fanatik yang diliputi oleh friksi sekte dan kelas," jelas Chaudhry.

Kajian tentang Zaman Keemasan Islam, dari pertengahan abad ke-8 hingga abad ke-14, begitu menggetarkan dan menggairahkan sehingga membuat seluruh umat Islam merasa bangga atas pencapaian besar para Ilmuwan dan Filsuf Muslim yang masih belum ada tandingannya hingga saat ini.

Periode Kekhalifahan Abbasiyah menghasilkan pertumbuhan yang menakjubkan dari para filsuf dan ilmuwan seperti Ibnu Rusyd (menerjemahkan Aristoteles, dan menulis buku tentang yurisprudensi Islam), al-Kindi (menemukan aturan astronomi dan optik), al-Khawarizmi (Bapak Aljabar dan matematika), dan Ibnu Sina (Bapak Kedokteran, Astronomi dan Logika) yang mengantarkan era keemasan ilmu pengetahuan.

Namun, pencapaian-pencapaian ini, dalam beberapa abad pertama sejarah Islam, terjadi pada masa Kesultanan Islam ketika semua ilmuwan dan pemikir besar yang berasal dari peradaban Yunani, Kristen, Ibrani dan India duduk bersama dalam semangat kerukunan dan kerjasama antar-agama dan bersama-sama menemukan solusi untuk penderitaan mereka bersama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement