Ahad 14 Nov 2021 13:46 WIB

Bertamasya ke Kebun-Kebun Islam di Masa Silam

Ada beberapa tanaman lain yang menjadi karakteristik Dunia Islam masa itu.

Bertamasya ke Kebun-Kebun Islam di Masa Silam. Reruntuhan Istana Az-Zahra di Cordoba, Spanyol.
Foto:

Di sisi Dunia Islam yang lain, seorang kalifah Muwahhidun yang berkuasa di Afrika Utara, Abu Ya’qub Yusuf I, membeli beragam jenis buah, mulai dari pir hingga apel, dari Granada dan Guadix. Ia lalu memerintahkan agar buah-buah ini ditanam di kebun yang ada di istananya, al Buhayra.

Peradaban Islam di Spanyol dikenal berkontribusi memajukan ilmu pengetahuan lewat berbagai perpustakaan yang dibangun oleh para rajanya dan kehadiran para sarjana di berbagai bidang, mulai dari astronomi hingga filosofi. Para sarjana ini menulis banyak karya penting yang diwariskan ke zaman selanjutnya.

Namun, yang tak boleh dilupakan adalah karya-karya di bidang botani yang juga lahir dalam jumlah yang besar pada masa ini dan membawa pengaruh penting. Para botanis ini umumnya juga berprofesi sebagai dokter yang harus mengetahui dunia tanaman dalam rangka mencari dan membuat obat-obatan herbal.

Mereka menerjemahkan dan merangkum ilmu botani dari masa Yunani dengan pengetahuan agrikultur dari Iberia, plus pengamatan mereka sendiri atas tanaman yang mereka temukan. Di antara mereka ada nama  Ibn Juljul (dokternya raja Cordoba), Abulcasis (dokternya al Hakam II dan al Mansur) serta Ibnu Sina atau Avicena yang ternama itu.

Sumber: Majalah SM Edisi 11 Tahun 2019

Link artikel asli

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement