Buah delima di dalam bahasa Inggris dikenal sebagai pomegranate, yang secara harfiah berarti ‘apel granada’. Nama Kota Granada, salah satu kota ternama di Spanyol Masa Islam, diambil dari nama buah delima ini, yang ditanam dalam jumlah banyak oleh penduduknya kala itu.
Di Cordoba sendiri datang berbagai tanaman dan buah dari India dan Cina, yang dibawa masuk oleh imigran maupun pedagang. Ada yang dibawa dalam bentuk biji, tapi tak sedikit juga yang dibawa dalam bentuk buah kering.
Selain buah delima Suriah, ada beberapa tanaman lain yang menjadi karakteristik Dunia Islam masa itu. Salah satunya adalah buah ara, yang dikenal juga sebagai buah tin, buah yang namanya diabadikan sebagai nama surah dalam Al Qur’an.
Pada pertengahan abad ke-9, seorang penyair bernama Yahya al Jazal dengan diam-diam membawa biji-biji buah tin jenis baru dalam tumpukan buku yang ia bawa dari Byzantium menuju Cordoba. Biji itu ditanam di Cordoba dan berhasil berbuah, meski tidak tumbuh di tanah asalnya.
Raja Seville pada abad ke-11, al Mu’tamid, suatu saat ditawari oleh seorang petani empat buah melon ukuran besar. Ia sangat tertarik, lalu bertanya teknik yang dipakai petani. Sang petani rupanya memakai teknik perkebunan baru, termasuk dengan pembabatan dahan dan penopangan tanaman dengan kayu.