Dia mengaku sudah menjalankan sholat lima waktu sejak kecil. “Saya sudah sholat sejak kecil dan saya merasa perlu berkomunikasi dengan Tuhan secara konstan,” tuturnya.
Pernyataan tersebut memicu perdebatan di kalangan masyarakat. Sekretaris Umum Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan ini merupakan perdebatan klasik. “Ini perdebatan klasik dan bukan hal yang kontroversial,” kata Abdul kepada Republika.co.id, Kamis (4/11).
Abdul menyebut nama-nama sholat dan waktu pelaksanaan memang tidak ada dalam teks Alquran, tetapi tercantum dalam hadits. Dia menjelaskan, dalam Alquran disebutkan ada tiga waktu sholat, yakni saat tergelincir matahari, gelap malam, dan fajar. Bahkan, ada satu ayat yang menyebut “sholat al-wustha” tanpa disebutkan waktunya.
“Perbedaan pendapat (khilafiyah) itu masih terus terjadi sampai sekarang,” ujar dia.
Oleh karena itu, Abdul menyarankan persoalan ini tidak perlu dibesar-besarkan. Sebab, banyak masalah lain yang dinilai lebih penting. Misal, mengatasi masalah pandemi dan kemiskinan. Dia juga mengajak masyarakat untuk tidak menanggapi soal ini.