Kamis 02 Sep 2021 08:37 WIB

Penjelasan Hadits Malu Sebagian dari Iman

Malu menjadi salah satu pangkal keimanan seseorang.

Penjelasan Hadits Malu Sebagian dari Iman
Foto:

Jadi, hadits ini bukan sebuah perintah agar kita bertindak sesuai kehendak hati. Hadits ini adalah peringatan sekaligus ancaman kepada mereka yang sudah tidak lagi memiliki rasa malu.

Muhammad Abdulrazak Al Mahili mengungkapkan, "Apabila kamu tidak malu kepada Allah SWT dan merasa tidak dilihat oleh-Nya, maka jerumuskan dirimu ke dalam berbagai macam larangan. Lakukan apa yang kamu suka". Hal ini sama dengan firman Allah SWT, "Perbuatlah apa yang kamu kehendaki, sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan" (QS Fushshilat: 40).

Secara umum, rasa malu ada dua macam, yaitu malu sebagai sebuah tabiat atau pembawaan, yang dianugerahkan Allah SWT sejak manusia lahir. Yang kedua, malu yang tumbuh sebagai hasil usaha.

Sabda Rasulullah SAW dalam hadits ini lebih merujuk pada malu dalam bentuk kedua. Bila demikian, kita wajib merawat dan mengembangkan rasa malu ini dengan berusaha mengenal siapa Allah dan siapa diri kita.

Rasa malu adalah sumber kebaikan dan pembentuk akhlak mulia, selain sebagai harta warisan dari para utusan Allah terdahulu. Karena itu, malu menjadi salah satu pangkal keimanan seseorang. Betapa tidak, bila seseorang sudah tidak memiliki rasa malu, maka ia berpotensi melakukan berbagai hal yang dilarang agama. Wallahu a'lam bish-shawab.

 

  • Artikel ini pernah dimuat dalam Harian Republika pada Senin, 27 Desember 2004.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement