Sabtu 12 Jun 2021 03:43 WIB

 Perjuangan Bangsa Kurdistan yang Terabaikan

Kurdistan adalah negara yang terbentang di banyak negara bagian di Asia Barat.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agung Sasongko
Partai Pekerja Kurdistan (PKK)
Foto:

Ada banyak sub-klan di antara orang-orang Kurdi, dan Barzani adalah yang paling menonjol di antara mereka. Peradaban kuno Mesopotamia terletak di Kurdistan saat ini. Erbil adalah salah satu situs tertua yang masih ditempati dan dihuni setidaknya sejak 4000 SM.

Penaklukan Kurdistan oleh pasukan Islam pada 637 M merupakan titik balik dalam sejarah mereka. Para penyerbu mendefinisikan kembali profil etnis dan identitas agama kelompok tersebut. Kemudian, daerah itu diambil alih oleh Persia dan Kekaisaran Ottoman.

Setelah jatuhnya Kekaisaran Ottoman, Inggris menunjuk Sheikh Mahmoud Barzani untuk memerintah pada 1918. Barzani menuntut tanah air Kurdi yang merdeka.

Perjanjian Sevres pada 1920 menjamin bahwa orang-orang Kurdi akan memiliki kemerdekaan segera setelah Liga Bangsa-Bangsa percaya bahwa mereka mampu mengatur diri mereka sendiri. Tapi, perjanjian itu tidak pernah diratifikasi.

Perjanjian Sevres kemudian digantikan oleh Perjanjian Lausanne pada 1923, yang tidak menyebutkan tentang tanah air bagi orang-orang Kurdi. Orang-orang Kurdi memberontak di bawah Jenderal Mullah Mustafa Barzani.

Pemberontakan gagal dan Barzani diasingkan ke Uni Soviet. Setelah itu, pemberontakan meluas ke lima negara dan hampir 30 tahun.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement