Kamis 20 May 2021 20:25 WIB

Kisah Islamnya Raja Yamamah

Rasulullah SAW menulis surat kepada Tsumamah bin Utsal Al-Hanafi, Raja Yamamah.

Ilustrasi Sahabat Nabi
Foto:

Setelah bebas, Tsumamah pergi ke sebuah perkebunan kurma di pinggiran Kota Madinah. Di tempat itu terdapat sebuah perigi dan memancar sebuah mata air. Tsumamah turun dari untanya dan mandi sebersih mungkin.

Setelah itu, ia duduk merenungi apa yang telah ia alami. Merenungi segala tindak tanduk dan perlakuan Nabi serta kaum Muslimin terhadapnya. “Alangkah damainya mereka. Betapa erat tali persaudaraan mereka.” ujar Tsumamah dalam hati.

Cahaya ilahi mulai manyinari kalbunya. Perlahan ia bangkit berdiri dan memutuskan untuk kembali ke Kota Madinah.

Ketika tiba di depan masjid, Tsumamah berpapasan dengan kaum muslimin. Di hadapan mereka ia berseru mengucapkan syahadat, “Asyhadu an la ilaha illallah. Wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah."

Para sahabat segera membawanya menemui Rasulullah. Di hadapan beliau Tsumamah berkata, “Wahai Rasulullah, demi Allah, dulu tidak ada orang yang paling kubenci selain engkau, sekarang tidak ada orang yang paling kucintai selain dirimu. Demi Allah, tidak ada agama yang paling kubenci selama ini selain agamamu.”

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement