Keempat, manuskrip Alquran di Gua Dhali Yaman. Pada Oktober 2012 seorang pemuda dari kota Al Dhali Yaman menemukan salinan Alquran tertua di sebuah gua di Selatan kota itu. Naskah Alquran itu dibungkus dengan kulit sebagai penutupnya. Di halaman depannya terdapat keterangan bahwa Alquran itu disalin pada 200 H. Sehingga memungkinkan Alquran itu sebagai salah satu Alqruan tertua di dunia.
Sebuah pedang dengan gagang tembaga yang dipoles juga ditemukan disebelah Alquran itu. Di atas pedang itu tertulis dalam Dzul Fiqar dalam bahasa Arab yang sangat jelas. Nama itu begitu terkenal sebagai pedang Imam Ali bin Abi Thalib. Pemuda itu pun mendapatkan tawaran menggiurkan agar menjualnya. Terakhir tawaran yang datang sebesar 12 juta riyal Yaman, namun pemuda itu menolaknya dan memilih menyimpannya.
Kelima, manuskrip Alquran di Masjid Agung Yaman. Saat restorasi Masjid Agung di ibu kota Sanaa, Yaman yang berlangsung pada 1972, para pekerja menemukan sebuah tempat rahasia di masjid. Dari tempat itu, para pekerja mengeluarkan ribuan buku-buku usang dan parkamen kulit yang tertulis di atasnya kaligrafi Arab kuno. Apa yang ditemukan para pekerja ternyata sebuah perpustakaan Alquran kuno.
Para Arkeolog Yaman menegaskan manuskrip Alquran yang ditemukan berasal dari abad pertama Hijriyah. Otoritas Barang Antik Yaman saat itu Ismail Al Akwa meminta bantuan Jerman untuk pemulihan dan pemeliharaan. Pada 1979, Jerman menyetujui proyek pemulihan perpustakaan.
Adalah Gred Bowen seorang peneliti Jerman yang menjadi orang pertama yang memeriksa manuskrip yang ditemukan di Sanaa itu. Dia mulai memeriksa pada 1981.
Setelah diteliti ditemukan bahwa beberapa teks tulisan adalah menggunakan aksara Hijazi yang kangka. Masjid Agung Sana sendiri merupakan masjid tertua dan yang pertama dibangun di Yaman. Masjid itu dibangun pada masa Nabi Muhammad.
Sumber: arabicpost