REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Pada Juli 2015, para peneliti Universitas Birmingham menemukan manuskrip Alquran yang usianya sekitar 1.370 tahun atau berasal antara 568 dan 645 Masehi.
Akan tetapi, penemuan itu bukanlah yang pertama kali. Ada beberapa penemuan lainnya berkaitan dengan manuskrip Alquran yang berasal dari periode awal Islam. Berikut lima manuskrip Alquran tertua yang berhasil ditemukan seperti dilansir Arabic Post pada Kamis (6/5).
Pertama, manuskrip Universitas Birmingham, Inggris. Universitas Birmingham, Inggris mengumumkan pada 22 Juli 2015 bahwa telah menemukan manuskrip Alquran yang diklaim tertua di dunia. Hasil dari penelitian menggunakan isotop radiokarbon menunjukan bahwa manuskrip Alquran itu berusia sekitar 1370 tahun. Kemungkinan besar penulis Alquran itu adalah salah satu sahabat Rasulullah atau tabiin generasi pertama.
Penelitian dengan tingkat akurasi 95 persen itu menunjukkan naskah Alquran itu berasal dari periode antara 568 dan 645 Masehi. Naskah Alquran itu ditulis dengan aksara Hijazi dalan kertas perkamen. Naskah terdiri dari dua kertas perkamen di antaranya surat ke-18 dan dan 20.
Naskah ini menjadi bagian dari 3.000 dokumen dari Timur Tengah yang dimiliki Universitas Birmingham yang diperoleh beberapa abad lalu melalui seorang pendeta Khaldea yang lahir di dekat Mosul Irak yaitu Alfonso Mingana.
Selama satu abad, naskah Alquran itu disimpan di perpustakaan Universitas Birmingham. Tak ada yang memperhatikannya. Naskah itu disimpan dengan dokumen serta buku lainnya dari Timur Tengah tanpa ada yang mengetahui bahwa naskah itu adalah salinan Alquran tertua di dunia.
Menurut seorang profesor Universitas Birmingham ditemukannya mansukrip Alquran itu menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan dalam Alquran sejak pertama kali disusun.
Pada sisi lain, Direktur Perpustakaan Universitas Birmingham mengatakan bahwa manuskrip Alquran itu sangat penting dan menjadi harta global tentang dunia Islam. Meski begitu seorang peneliti dari Arab Saudi, Saud Al Sarhan mempertanyakan keaslian tanggal penulisannya.
Dia berpendapat manuskrip itu tidak setua seperti yang diumumkan. Namun seorang profesor yang meneliti tentang Islam dan Kristen yaitu David Thomas meyakini manuskrip Alquran itu bisa membawa para peneliti pada masa awal Islam.
"Kemungkinan besar penulisnya hidup pada zaman Nabi Muhammad. Orang yang menulis halaman-halaman ini pasti telah mengenal Nabi Muhammad dan mungkin dia telah melihat dan mendengar haditsnya, mungkin dia dekat dengannya," kata Thomas.