Ilmu yang diajarkan kepada Adam ini adalah ilmu Allah. Dalam Al Baqarah 31 ini ilmu disebut dengan asmā`a kullahā (nama-nama benda semuanya) atau asmā (nama) saja. Akar kata asmā (nama) ini mengingatkan kita dengan akar kata yang sama dalam ayat pertama Al Fatihah
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
Maka ketika menerapkan hadits tentang memulai suatu hal penting dengan basmallah berarti selain mengucapkan basmallah juga harus menggunakan ilmu Allah dalam melakukan hal yang penting tersebut. Hadits tersebut sebagai berikut:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيْهِ بِـ : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ فَهُوَ أَبْتَرُ
“Setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan ‘bismillahirrahmanir rahiim’, amalan tersebut terputus berkahnya.” (HR. Al-Khatib dalam Al-Jami’, dari jalur Ar-Rahawai dalam Al-Arba’in, As-Subki dalam tabaqathnya)