Senin 05 Apr 2021 05:41 WIB

Kulliye: Dari Masjid Menjadi Pusat Kota

Menilik perluasan fungsi masjid di era Kesultanan Turki Usmani.

Kulliye: Dari Masjid Menjadi Pusat Kota. Foto udara yang diambil dengan drone menunjukkan Masjid Suleymaniye dan Tanduk Emas di Istanbul, Turki, 06 Desember 2020.
Foto:

Pengelola külliye juga menyediakan dapur besar dan makanan dari sini dibagikan kepada para pelajar. Orang miskin yang butuh makan juga memperoleh manfaat dari dapur ini.

Bursa, sebuah kota di Turki Barat dan pernah menjadi ibu kota Turki Usmani, adalah tempat di mana külliye didirikan untuk pertama kalinya, tepatnya di akhir abad keempat belas. Külliye lalu dikembangkan di masa-masa berikutnya, dan mencapai puncaknya di pertengahan abad ke-16, saat Turki Usmani berada di bawah pemerintahan salah satu sultannya yang paling terkenal, Suleiman I atau Suleiman al-Qanuni.

Al-Qanuni memperkerjakan arsitek besar bernama Mimar Sinan untuk membangun külliye di Istanbul. Berbeda dengan külliye sebelumnya yang dibangun di tempat yang datar, Sinan membangunnya di atas bukit. Dilihat dari kejauhan, ini menambah kesan monumental, dan dengan segera membuatnya menjadi ikon kota.

Külliye yang diinisiasi oleh al-Qanuni terdiri atas beberapa sekolah (madrasa) yang dipecah menjadi sekolah-sekolah khusus untuk mengkaji setiap mazhab dalam Islam. Sekolah lainnya di kompleks yang sama mencakup sekolah untuk mempelajari hadis dan sebuah sekolah untuk mendidik tenaga kesehatan.

Untuk para guru disediakan pula tempat tinggal di dalam kompleks. Sebuah makam besar atau mauseloum, diperuntukkan bagi sultan yang mangkat.

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement