Selasa 09 Mar 2021 08:27 WIB

3 Kisah Akhir Tragis Hidup Para Penghina Nabi Muhammad SAW

Allah SWT melindungi Rasulullah Muhammad SAW dari para penista.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Allah SWT melindungan Rasulullah Muhammad SAW dari para penista. Rasulullah SAW (ilustrasi)
Foto:

2. Tangan bergetar saat ingin bunuh Nabi Muhammad SAW

Suatu ketika, ada orang yang ingin membunuh Nabi Muhammad SAW. Namanya adalah Gorts bin al-Harts. Dia pun ditanya tentang bagaimana dirinya hendak membunuh Nabi SAW. 

Lalu dia menjawab, "Aku akan berkata padanya, berikan pedangmu. Jika dia (Nabi SAW) memberikannya kepadaku, maka kubunuh dengan pedang itu." Kemudian Gorts menghampiri Rasulullah SAW dan meminta pedangnya. Lantas diberikanlah pedang itu oleh Rasulullah. Namun, tangan Gorts bergetar sampai pedang yang dipegangnya pun terjatuh. Rasulullah SAW bersabda: 

حال الله بينك وبين ما تريد "Allah SWT ada di antaramu dan apa yang kamu inginkan." (Al-Dur al-Mantsur)

3. Diterkam singa usai menghina Nabi SAW 

Dalam tafsir Ibnu Katsir, disebutkan soal Abu Lahab dan putranya, Utbah, yang telah mempersiapkan diri untuk berangkat ke Syam. Utbah berkata, "Demi Tuhan, marilah kita pergi kepada Muhammad dan menyakiti dirinya."

Utbah pernah bicara keras kepada Rasulullah SAW bahwa dia akan menceraikan putrinya, Ruqayyah, yang belum pernah digaulinya. Lalu Nabi SAW berdoa kepada Allah SWT, "Ya Allah, kirimkan kepadanya salah satu dari anjing-anjing-Mu."

Setelah itu, Utbah bepergian memimpin kafilah dagang ke negeri Syam, dan saat berada di sebuah daerah bernama al-Ghadirah, tiba-tiba dari kejauhan terdengar auman singa. Teringat doa Nabi, Utbah bertanya pada rombongannya dengan nada ketakutan, "Suara apa yang kita dengar?"

Unta-unta kafilah dagang memberontak ketakutan ketika mendengar auman singa itu dan tampak singa di belakang dataran tinggi. Para kafilah dagang menyadari doa Rasulullah SAW terkabul.

Utbah berteriak, "Saya akan memberi hadiah seribu dinar jika saya diselamatkan dari terkaman singa itu." Utbah ada di tengah-tengah singa dan berusaha mengamankan barang dagangannya. Namun, singa itu menyerang dan mencabik-cabik tubuh Utbah dengan taringnya, menelan kepalanya, dan menggiringnya hingga terputus lehernya.

Singa itu tidak melukai unta dan rombongan lainnya. Akhirnya, singa itu menghilang begitu saja seolah-olah ditelan bumi.

 

Sumber: alukah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement