REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Khalifah Abu Bakar as-Shiddiq memiliki kemampuan sangat baik dalam memahami Alquran.
Dia merupakan sahabat Rasulullah SAW yang sangat dekat dengan Alquran dan menghafal seluruh firman Allah yang ada di dalamnya.
Dikutip dari laman Alukah, dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Abu Bakar adalah orang yang lembut dan saat membaca Alquran dia akan menangis.
Imam An-Nawawi berkata, “Abu Bakar As-Siddiq RA adalah salah satu sahabat besar yang menghafal seluruh Alquran.”
Sedangkan Al-Hafiz Ibnu Hajar berkata, “Apa yang muncul dari banyak hadits adalah bahwa Abu Bakar biasa menghafal Alquran selama hidup Rasulullah SAW dan memberinya kedamaian,” kata dia sambil menambahkan kecerdasan Abu Bakar tidak diragukan untuk menerima Alquran dari Nabi Muhammad SAW.
Salah satu pemahaman terbaik Abu Bakar adalah tentang seseorang yang menafsirkan Alquran tanpa dilandasi ilmu. Abu Bakar berkata:
أيُّ أرضٍ تُقِلُّني، وأيُّ سماءٍ تظلُّني، إذا قلتُ في القرآن برأيي أو: بما لا أعلم “Bumi mana yang akan membawaku dan langit mana yang akan menaungiku, jika aku berkata tentang apa yang ada di dalam Alquran menurut pendapatku atau dengan apa yang tidak kuketahui.”
Hal ini didasarkan pada penafsiran Alquran tanpa ilmu. Karena itu, umat Islam harus belajar, membaca dengan baik dan benar, memahami makna Alquran serta mengamalkanya. Sebagaimana Allah berfirman dalam Alquran agar manusia membaca dan berusaha menghayatinya:
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ “Kitab (Al Quran) yang Kami turunkan kepada-mu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.” (QS Shad: 29).
Sumber: alukah