Kamis 25 Feb 2021 05:40 WIB

Ketika Kaum Quraisy Menyusun Konspirasi Lawan Nabi SAW

Kaum Quraisy melakukan upaya menggagalkan dakwah Nabi Muhammad.

Ketika Kaum Quraisy Menyusun Konspirasi Lawan Nabi SAW. Rasulullah SAW (ilustrasi)
Foto:

Tidak bisa melarang Muhammad shalat, Abu Jahal naik pitam dan bertekad akan membunuh Nabi. Suatu hari dia menyatakan niatnya itu kepada orang-orang Qurasy: “Wahai suku Quraisy, sesungguhnya Muhammad telah membangkang, seperti apa yang kalian lihat. Dia telah melecehkan agama kita, mencemooh nenek moyang kita, membodoh-bodohkan orang-orang pintar kita, dan mencaci maki sesembahan kita. Sungguh, aku berjanji demi Allah, besok aku akan menduduki dia dengan batu. Ketika dia sujud dalam shalatnya, aku pecah kepalanya. Setelah itu Banu Abd Manaf hendaklah bertindak sebagaimana mestinya.” (Ibn Katsir, al-Bidayah wa an-Nihayah, jilid 4, hal 145-146)

Pagi-pagi sekali Abu Jahal menunggu kedatangan Nabi di sekitar Ka’bah. Musuh Allah itu sudah siap dengan batu besar untuk melaksanakan niatnya.

Seperti biasa Nabi datang untuk shalat, mengambil posisi di antara rukun Yamani dan Hajar Aswad menghadap ke arah Syam. Ketika Nabi sujud, Abu Jahal bergerak cepat mengambil batu yang sudah disiapkan dan bergegas menuju Nabi.

Mendadak dia berbalik dengan wajah pucat ketakutan. “Ada apa dengan engkau wahai Abul Hakam”, tanya orang-orang Quraisy yang menyaksikan peristiwa tersebut. Abu Jahal menjawab: ”Ketika aku mendekatinya, tiba-tiba muncul unta jantan. Demi Allah, aku tidak pernah melihat unta segarang itu, berleher dan bertaring seperti itu. Ia hampir menerkamku.”

Mengomentari peristiwa itu kemudian hari Nabi menyatakan itu Jibril. Seandainya dia (Abu Jahal) mendekatiku, ia pasti menyergapnya. (Ibn Katsir, al-Bidayah wa an-Nihayah, jilid 4, hal 146)

Allah SWT mengancam Abu Jahal dengan firman-Nya:

كَلَّا لَئِن لَّمۡ يَنتَهِ لَنَسۡفَعَۢا بِٱلنَّاصِيَةِ نَاصِيَةٖ كَٰذِبَةٍ خَاطِئَةٖ

“Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.” (Q.S. Al-‘Alaq 96: 15-16).

Link artikel asli

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement