Orang-orang kafir Quraisy terus saja mencari cara bagaimana agar orang-orang tidak terpengaruh dengan dakwah Muhammad. Mereka coba mempersoalkan kenapa yang diutus manusia biasa seperti mereka, bukan malaikat. Allah SWT berfirman:
وَقَالُواْ مَالِ هَٰذَا ٱلرَّسُولِ يَأۡكُلُ ٱلطَّعَامَ وَيَمۡشِي فِي ٱلۡأَسۡوَاقِ لَوۡلَآ أُنزِلَ إِلَيۡهِ مَلَكٞ فَيَكُونَ مَعَهُۥ نَذِيرًا
“Dan mereka berkata: “Mengapa rasul itu memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia?” (Q.S.Al-Furqan 25: 7)
Seharusnya, menurut mereka rasul yang diutus itu haruslah orang besar seperti raja-raja, punya pengawal dan pengiring, punya harta kekayaan yang melimpah. Bukan seseorang yang harus pergi ke pasar untuk mencari nafkah bagi kehidupannya. Allah SWT berfirman lanjutan ayat 7 di atas:
أَوۡ يُلۡقَىٰٓ إِلَيۡهِ كَنزٌ أَوۡ تَكُونُ لَهُۥ جَنَّةٞ يَأۡكُلُ مِنۡهَاۚ وَقَالَ ٱلظَّٰلِمُونَ إِن تَتَّبِعُونَ إِلَّا رَجُلٗا مَّسۡحُورًا
“Atau (mengapa tidak) diturunkan kepadanya perbendaharaan, atau (mengapa tidak) ada kebun baginya, yang dia dapat makan dari (hasil)nya?” Dan orang-orang yang zalim itu berkata: “Kamu sekalian tidak lain hanyalah mengikuti seorang lelaki yang kena sihir”. (Q.S.Al-Furqan 25: 8)